Sabtu, 6 November 1971 --- Presiden
Soeharto pagi ini menyerahkan 110 buah jeep Toyota Komando Resimen,
Komando Daerah Militer dan Resimen Induk Kodam se-Jawa dan Madura.
Mobil-mobil tersebut diserahkan secara simbolis oleh Presiden kepada
masing-masing Pangdam di halaman Bina Graha. Presiden Soeharto
memberikan sumbangan karena Departemen Hankam tidak dapat memberikannya.
Presiden mengharapkan agar sumbangan itu dapat merupakan bantuan bagi
pelaksanaan tugas-tugas pertahanan Nasional dan pemeliharaan teritorial.
Dari sumbangan tersebut, Kodam V/ Jaya mendapat 8 buah, Kodam VI
Siliwangi 23 buah, Kodam VII/ Diponegoro 41 buah dan Kodam VIII/
Brawijaya memperoleh 38 buah kendaraan.
Presiden
Soeharto malam ini menghadiri acara peringatan Nuzulul Qur'an yang
dilakukan di Istana Negara. Dalam sambutannya Presiden mengatakan bahwa
semua kitab suci dari agama besar lainnya juga mempunyai tujuan yang
sama, yaitu membangun manusia dan masyarakatnya. Persamaan-persamaan
itulah yang harus menjadi lapangan berpijak bersama bagi umat beragama,
lebih-lebih umat beragama di Indonesia yang sedang membangun. Indonesia
sedang melaksanakan pembangunan, membangun masyarakat Indonesia oleh
masyarakat Indonesia itu sendiri.
Presiden
menegaskan bahwa peringatan Nuzulul Qur'an penting bagi umat Islam di
Indonesia, karena peristiwa besar terjadi sekitar tiga belas setengah
abad yang lalu itu membawa pandangan-pandangan baru bagi umat manusia
dan kemanusiaan. Ia membawa pandangan-pandangan baru bagi tata pergaulan
hidup manusia dan membawa tuntutan-tuntutan serta harapan-harapan baru
ke arah kehidupan yang lebih baik lahir batin, bagi seluruh umat
manusia.
Berbicara
tentang kehidupan yang lebih baik itu, Presiden mengatakan bahwa
menurut perhitungan yang wajar, masyarakat adil dan makmur baru akan
tercapai bila Indonesia berhasil melaksanakan lima atau enam tahap
Repelita. Jadi dua atau tiga dasawarsa lagi. Landasan masyarakat telah
mencapai taraf kemampuan yang memadai, dengan basis pertanian yang
cukup kuat. Bila semua ini telah tercapai baru pada saat itulah
Indonesia tiba pada landasan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan baru pada saat itu pula Indonesia dapat tegak atas
kemampuan sendiri, sehingga bantuan luar negeri secara bertahap dapat
berakhir.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo