Selasa, 17 November 1987 --- Menteri Luar negeri
Filipina, Raul Manglapus, pada jam 09.00 pagi ini mengunjungi Presiden
Soeharto di Bina Graha. Ia menemui Kepala Negara untuk membicarakan
masalah penyelenggaraan KTT ASEAN ketiga, yang akan berlangsung di
Manila pada pertengahan Desember yang akan datang. Dalam pertemuan itu,
Presiden sekali lagi menegaskan bahwa ia akan menghadiri KTT, dan sejak
semua sama sekali tidak ada keraguan dalam dirinya tentang hal itu.
Sekeluar dari kamar kerja Kepala Negara, Menteri Filipina itu mengatakan
bahwa pemerintah Filipina sangat berterima kasih atas konfirmasi yang
diberikan Presiden Soeharto. Dikatakanya bahwa pemerintahnya menganggap
Presiden soeharto sebagai pemipmpin penting di Asia Tenggara.
Pukul
10.00 pagi ini, Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan
Presiden OPEC yang juga Menteri Perminyakan Nigeria, Rilwanu Lukman,
Menteri Perminyakan Venezuela, Arturo Hernandes Grisanti, dan Sekertaris
Jenderal OPEC, Fadhil al-Cahalabi, di Bina Graha. Dalam pertemuan ini
Presiden Soeharto di dampingi Menteri Pertambangan dan Energi, Subroto.
Kepada
para tamunya, Presiden soeharto menyatakan mendukung sepenuhnya
usaha-usaha yang dilakukan OPEC untuk mengupayakan tercapainya
stabilitasi harga minyak yang masih terus berfluktiasi dewasa ini.
Dikatakanya Indonesia bisamemahami keinginan beberapa anggota OPEC untuk
menaikan harga patokan OPEC menjadi US$18,- per barel, namun yang lebih
penting adalah jangan sampai harga patokan itu merusak pasaran.
Sumber : Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Publikasi : Oval Andrianto