Rabu, 12 November 1975 --- Presiden
Soeharto menganugerahkan tanda kehormtan Bintang Jasa Pratama kepada
mediang Dr. J Sintanala, berkat jasa-jasanya yang besar terhadap bangsa
dan negara, khususnya dalam pemberantasan penyakit kusta. Penghargaan
tersebut diserahkan Gubernur Maluku, Soemeru, kepada Nyonya Ursula
Bohner Sintanala dalam acara peringatan Hari Kesehatan ke-11 di RSU
Kudamati, Ambon.
Sekertaris
Jenderal Departemen Dalam Negeri, Sunandar, Prijosoedarmo, siang ini
menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha. Dalam kedudukanya sebagai
Ketua Tim Satgas Timor Portugis ia melaporkan kegiatan team dipimpinya
dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang
berada di wilayah Indonesia. Indonesia selama ini telah mengirimkan
bantuan dari Ambuta ke daerah perbatasan itu kurang lancar,karena
terbatasnya transportasi.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Hari
ini Kepala Negara juga menerima Bupati/Kepala Daerah tingkat II Belu,
Ketua DPRD Tingkat II Belu, dan Direktur Jenderal Bimas Katolik, Djoko
Muljono. Setelah pertemuan itu, Bupati Belu, Markus Diduk, mengatakan
kepada pers bahwa bantuan pusat sudah mencukupi, akan tetapi bantuan
tersebut sering terlambat diterima oleh para pengungsi karena lokasinya
yang sulit. Ditambahkan oleh Ketua DPRD tingkat II Belu, Joseph Androda,
bahwa untuk membantu meringankan penderitaan para pegungsi tersebut
diperlukan biaya sebesar Rp 5 juta setiap harinya. Hingga saat ini
diperkirakan bahwa jumlah pengungsi yang sudah memasuki wilaya Indonesia
adalah sebanyak 35.000 orang; jumlah ini belum termasuk mereka yang
mondar mandir melintasi perbatasan.