♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara
Selasa, 15 November 1966 --- Menutama Hankam
Jenderal Soeharto, dalam amanatnya pada hari ulang tahun ke-21 KKO-AL
yang dipusatkan di Lampung, menegaskan bahwa patriot yang selama 21
tahun melaksanakan tugas konfortasi fisik yang dihadapkan oleh
musuh-musuh revolusi, maka KKO menyadari adanya musuh-musuh revolusi
baik yang berupa subversif dari luar maupun kontra-revolusi dari dalam.
Oleh sebab itu, Jenderal Soeharto mengharapkan agar KKO senantiasa
berusaha menempatkan diri dari konfrontasi yang satu ke konfrontasi
lain.
Sementara itu, dalam sambutan tertulisnya pada
Kongres I Kespekri di Sukabumi, Jawa Barat, Ketua Presidium Kabinet
Jenderal Soeharto telah menyinggung tentang masalah molaritas dalam
kehidupan berpolitik. Menurut Jenderal Soeharto, dalam berpolitik untuk
Pancasila haruslah dipergunakan cara-cara Pancasila.
Front
Pancasila hari ini memprotes Instruksi Presidium Kabinet agar
menteri-menteri melaksanakan dengan konsekuen Penpres No. 2/1959 tentang
“Larangan bagi Pegawai Negeri golongan F untuk menjadi anggota partai
Politik.” Dalam hubungan ini Front Pancasila mendesak Presedium Kabinet
mencabut Penpres No. 2/1959 dan Instruksi tersebut. Pencabutan itu
perlu, demikian front Pancasila, memngingat untuk mengatasi
rintangan-rintangan terhadap stabilitas politik dan ekonomi juga
dibutuhkan partisipasi semua unsur pejuang. Orde Baru, termasuk anggota
partai politik. Proses Front Pancasila ini tersimpul di dalam penyataan
yang dikeluarkan hari ini ditandatangani oleh HM Subchan ZE dan Harry
Tjan Silalahi SH, masing-masing sebagai Ketua dan Sekertaris Badan
Pekerja.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Publikasi : Oval Andrianto