Senin, 5 Oktober
1970 --- Upacara
peringatan Hari ABRI yang ke-25 dipusatkan di lapangan Parkir Timur Senayan,
Jakarta, dimana Presiden Soeharto bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam
amanatnya, Presiden antara lain mengatakan bahwa selama 25 tahun ABRI telah
banyak berbuat dalam mengakkan prinsip dan cita-cita kehidupan yang lebih baik,
lebih sejahtera, lebih adil untuk kita semuanya. Hal ini dilakukan berdasarkan
keyakinan ABRI pada Pancasila dan UUD 1945 serta kecintaannya kepada negara
kesatuan RI. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut ABRI selalu mendapatkan
dukungan rakyat, karena rakyat tahu bahwa ABRI berjuang untuk kepentingan
rakyat. Unsur dukungan rakyat ini merupakan salah satu modal ABRI yang terpenting, yang tidak boleh terlepas
dari tangannya.
Menyinggung
tentang dwifungsi, Presiden mengatakan bahwa segala yang dilakuakn ABRI itu
berdasarkan tatacara, berdasarkan aturan permainan. ABRI duduk dalam lembaga
perwakilan rakyat dipusat maupun di daerah, menjadi Gubernur sampai lurah
berdasarkan pilihan dan peraturan perundang-undanganyang berlaku. Bahkan yang
lebih penting lagi ABRI menerima tugas-tugas tersebut karena di dorong oleh
idealisme perjuangan, bukan karena ingin jabatan, bukan karena ingin menumpuk kekuatan
untuk kepentingan sendiri.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo