Minggu, 5
Oktober 1980 --- Pagi ini
Presiden Soeharto bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peringatan hari
ulang tahun ABRI yang ke-35 yang dipusatkan d jalan tol Jagorawi. Peringatan
hari ulang tahun ABRI kali ini merupakan acara terbesar yang pernah
diselenggrakan, dengan menggelarkan kekuatan ABRI.
Salah satu acara
yang menarik adalah peragaan terjun bebas dari ketinggian 12.000 kaki oleh 40
orang anggota Kopassandha. Begitu mereka mendarat dalam jarang lebuh kurang 20
meter dari tribun kehormatan, salah seorang dari mereka menyematkan wing
kehormatan ke dada Presiden, sementara yang lainnya mnyampaikan rangkaian bunga
anggrek kepada Ibu Soeharto.
Kepala Negara
dalam amanatnya antara lain mengatakan bahwa dalam zaman pembangunan masyarakat
modern, kemanunggalan ABRI dan rakyat harus tetap kita pertahankan. Karena
itulah, gerakan ABRI masuk desa yang kini sedang kita galakan lagi merupakan
bagian yang penting untuk memperkuat kemanunggalan ABRI dan rakyat itu. Apapun
yang dikerjakan ABRI dalam gerakkan masuk desa ini yang paling utama adalah
agar rakyat merasa benar-benar tenteram hatinya. Pendek kata, demikian
ditegaskan Presiden, ABRI harus berada di hati rakyat dan dicintai rakyat,
karena pada rakyat itulah kekuatan ABRI.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo