Rabu, 7 Oktober 1981---Jam
10.00 pagi ini, Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas
bidang Ekuin yang berlangsung di Bina Graha. Sidang hari ini antara lain
telah mengevaluasi perkembangan moneter. Dilaporkan terjadinya
penurunan laju inflasi pada bulan September yang minus 0,19%, sedangkan
bulan September 1980 tercatat sebesar 0,36%. Begitu juga tercatat
penurunan laju inflasi selama sembilan bulan terakhir tahun ini yang
sebesar 5,73%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 1980 yang
mencapai 11,8%.
Selain
itu telah dibahas pula berbagai masalah, antara lain masalah pertanian,
yang mencakup harga dasar palawijaya dan garam, serta pengalihan
perusahaan ternak unggas besar dan menjadi pengusaha penyediaan bibit
dan makanan ternak ayam. Masalah yang terakhir ini, seperti yang
diisntruksikan Presiden beberapa waktu yang lalu, tidaklah dimaksudkan
untuk mematikan pengusaha besar, melainkan untuk memberi kesempatan
kepada pengusaha kecil untuk dapat berusaha dalam bidang peternakan
ayam.
Sidang
hari ini telah menyetujui untuk meningkatkan fungsi BKPM dengan tugas
melaksanakan perencanaan terpadu sesuai dengan Keputusan Presiden No. 33
Tahun 1981. Untuk itu telah dikeluarkan DSP gaya baru.
Menutup
hari ini, Kepala Negara menginstruksikan agar pada apel bendera pada
tanggal 17 setiap bulan, pimpinan departemen mengumumkan tindakan
terhadap aparatur pemerintah yang melakukan penyimpangan-penyimpangan
yang merugikan negara.
Presiden
Soeharto atas nama rakyat dan Pemerintah RI mengirimkan kawat ucapan
belasungkawa kepada Pejabat Presiden Mesir dan Nyonya Jeehan sadat
berkenaan dengan tewasnya Presiden Anwar Sadat. Sehubungan dengan itu,
Presiden memutuskan untuk mengutus Menteri Agama Alamsyah Ratu
Perwiranegara sebagai wakil Pemerintah RI pada upacara pemakaman jenazah
Presiden Sadat.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Sukur Patakondo
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Sukur Patakondo