Minggu, 20 Oktober 1991 --- Pukul
19.30 malam ini, Presiden dan Ibu Soeharto menghadiri acara peringatan
hari ulang tahun Golkar ke-27 yang diadakan di Balai Sidang Senayan,
Jakarta. Memberikan sambutan selaku Ketua Dewan Pembina Golkar, Presiden
mengatakan bahwa setelah runtuhnya seluruh kekuatan PKI, jajaran Golkar
bersama dengan seluruh kekuatan anti komunis lainnya memikul tugas
sejarah baru. Tugas sejarah ini, di satu pihak memulihkan segala
kerusakan dan menyembuhkan luka-luka bangsa kita yang telah terjadi
dalam dasawarsa-dasawarsa sebelumnya. Bersama dengan itu, di lain pihak,
kita harus meletakkan dasar-dasar untuk suatu tatanan baru, yang lebih
sesuai dengan cita-cita yang kita anut mengenai kehidupan bermasyarakat,
berbangsan dan bernegara.
Selanjutnya
Presiden mengenai bahwa dewasa ini Golkar telah tumbuh menjadi
organisasi yang besar. Disamping kekuatan, maka organisasi besar juga
mempunyai masalah. Salah satu masalah yang harus kita perhatikan adalah
panjangnya jalur komunikasi antara pimpinan tertinggi dengan kader,
anggota dan simpatisan di lapangan. Hal ini jangan sampai terjadi dalam
jajaran Golkar. Golkar harus tetap dipelihara, ditumbuhkan dan
dikembangkan sebagai organisasi kekuatan sosial politik yang bersifat
demokratis, yang hidup melalui rangkaian musyawara yang tidak
putus-putusnya. Golkar harus tetap dapat memelihara jatidiri dan citra
dirinya sebagai organisasi kerakyatan yang bersifat terbuka.
Ditegaskan
oleh Kepala Negara bahwa zaman sekarang dan zaman yang akan datang
adalah zaman keterbukaan, baik dalam wawasan, ideologi, politik, sosial
budaya maupun ekonomi. Hal itu berlaku pada tingkat kenegaraan maupun
dalam golongan-golongan masyarakat sendiri. kearah itulah Golkar perlu
kita kembangkan dalam masa-masa mendatang.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto