Kamis, 18 Oktober 1990 --- Pukul 10.00 pagi ini, bertempat di Istana
Negara, Presiden Soeharto melantik pimpinan anggota badan Pretimbangan
Telekomunikasi. Badan ini merupakan forum kordinasi dan bertugas untuk
memberikan pertimbangan, saran, dan pendapat kepada pemerintah dalam rangka
perumusan kebijaksanaan dan penyelesaian permasalahan yang sifatnya strategis
di bidang telekomunikasi. Kecuali beranggotakan penjabat-penjabat yang tugasnya
erat berkaitan dengan masalah Telekomunikasi, badan ini juga beranggotakan para
pakar dari berbagai ilmu.
Dalam amanatnya, Presiden mengharapkan agar pertimbangan-pertimbangan
mengenai kebijaksanaan penyelenggara telekomunikasi yang dianjurkan oleh badan
ini, benar-benar mencangkup segi-segi yang luas dan mendasar ; seperti dukungan
persatuan dan kesatuan bangsa, pertumbuhan ekonomi, kelancaran kegiatan
pemerintah, peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata, serta peningkatan kelancaran hubungan telekomunikasi Internasional.
Dikatakanya bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan juga harus dapat mengikuti
pesatnya perkembangan dibidang telekomunikasi, sehingga penyelenggaraan
telekomunikasi di Indonesia tidak sampai ketinggalan zaman.
Diingatkan oleh Kepala Negara bahwa dalam dunia yang bergerak sangat dinamis
sekarang ini, ketinggalan acapkali harus dibayar sangat mahal dikemudian hari.
Namun tekad kita mengejar ketinggalan itu juga harus tetap realistis. Artinya,
demikian Presiden , harus kita sesuaikan dengan kemampuan kita saat ini.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto