Rabu, 16 Oktober 1976 --- Pagi
ini Presiden menyampaikan nota keuangan untuk tahun1968 dalam masa
sidang ke-2 DPR-GR tahun ini. Dalam amanatnya, Jenderal Soeharto
mengemukakan bahwa RAPBN selain merupakan salah satu wujud daripada
program kerja pemerintah untuk tahun yang bersangkutan, juga berencana
agar rencana besar dari rumah tangga negara. Menghadapi tahun 1969,
Jenderal Soeharto mengingatkan bahwa tahun 1969 bukanlah tahun
pembangunan, melainkan tahun rehabilitasi dan stabilitasi untuk
menyiapkan pembangunan. Pada kesempatan itu Jenderal Soeharto secara
khusus menyinggung beberapa kegiatan yang dilakukan pemerintah.
Menyinggung soal pemilihan umum, Jenderal Soeharto memperkirakan bahwa
pemilihan umum tidak akan dapat dilaksanakan pada tahun 1968, mengingat
UU pemilihan Umum hingga kini belum selesai.
Selain
itu Penjabat Presiden juga menekan pentingnya pajak untuk membiayai
usaha ekonomi, terutama untuk biaya pengeluaran rutin yang semakin
meningkat. Jederal Soeharto menjelaskan bahwa untuk itu tidak saja
dibutuhkan penyempurnaan organisasi perpajakan, melainkan juga
kesadaran, kemauan, dan kerelaan untuk bersama-sama memberikan iuran
kepada negara, bersama-sama memikul beban dari usaha pemerintah
agarmemungkinkan tercapainya saran-saran kerja dalam rangka mencapai
asaran itu pula, penjabat Presiden menekan pentingnya peranan modal
asing. Dikatakan oleh Jenderal Soehato bahwa pemerintah dan rakyat
mutlak perlu memandang negara-negara sahabat di luar negeri untuk
membentu usaha rehabilitasi dan stabilitasi ekonomi secara maksimal.
sebab, tanpa bentuan keuangan luar negeri, hampir tidak mungkin kita
bisa menghidipkan ekonomi.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto