Selasa, 18 Oktober 1983 --- Jam 09.00 pagi ini, bertempat di Bina Graha, Presiden Soeharto menerima sembilan orang anggota DPP Golkar. kepada para pimpinan DPP Golkar yang dipimpin oleh Ketua Umum Amir Murtono SH itu, Kepala Negara mengharapkan agar kepemimpinan Golkar yang akan datang tetap mempertahankan sistem kepemimpinan kolektif seperti yang ada sekarang ini.
DPP Golkar menghadap Presiden dalam rangka melaporkan tentang pesiapan Munas Golkar yang akan berlangsung di Jakarta mulai tanggal 20 Oktober lusa. Tampak hadir bersama Amir murtono antara lain adalah Soekardi (Ketua DPP), AE Manihuruk (Wakil Ketua DPP)dan Nani Sudarsono (Wakil Ketua). Sejumlah 51 orang adimistrator pabrik gula dari pulau Jawa diterima Presiden Soeharto pagi ini di Bina Graha. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara menginstruksikan agar pengadaan bibit tebu pada waktu-waktu yang akan datang dikelola pabrik gula sendiri. Nanti apabila telah ada lembaga-lembaga yang sudah mampu mengelola pembibitan secara baik, barulah pengadaan bibit itu diberikan kepada mereka. Instruksi ini diberikan Presiden mengingat tingkat produksi per hektar sekarang ini terus menerus menurun. Menurut Presiden hal ini karena bibit yang ditanam selama ini kurang baik.
Kepada para adimistrator pabrik-pabrik gula itu, Presiden mengemukakan pendapatnya bahwa masa giling yang sekitar enam bulan setiap tahunya terlalu lama. Oleh karena itu ia meminta supaya masa giling dapat dipersingkat menjadi empat bulan saja. Selanjutnya Presiden meminta agar mereka juga ikut memikirkan bagaimana mengenai kenyataan adanya enam juta petani tebu yang hanya memiliki tanah seperempat sampai setengan hektar, sehingga penghasilan mereka dapat ditingkatkan.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto