Jum’at, 5
Oktober 1979 --- Ulang tahun ABRI
yang ke-34, hari ini diperingati dalam suatu upacara di Parkir Timur, Senayan,
Jakarta, dimana Presiden Soeharto bertindak selaku Inspektur Upacara. Dalam
amanatnya, Presiden Soeharto mengatakan, ABRI harus dapat menempatkan diri dan
memainkan peranan yang tepat dalam situasi rasional, regional, dan
internasional sekarang ini. Hal ini karena ABRI merupakan salah satu modal
dasar pembangunan nasional baik sebagai kekuatan pertahanan-keamanan maupun
sebagai kekuatan sosial.
Selanjutnya
Presiden berbicara secara panjang lebar mengenai kepribadian ABRI. Dikatakannya
bahwa kepribadian ini lahir dan berkembang dari sejarah perjuangan ABRI
sendiri. Karena itu ABRI adalah kekuatan bangsa yang mendukung dan berjuang
untuk cita-cita kemerdekaan. Karena itu pula, ABRI sama sekali bukan
semata-mata alat negara. Menurut Presiden, disinilah letak suasana kerohanian
dan sumber sejarah yang melahirkan Dwifungsi ABRI. Peranan ABRI sebagai
kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial ini telah dilaksanakan
sejak semula, jauh sebelum dikenal istilah Dwifungsi ABRI.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo