Selasa, 5
September 1989 --- Pagi ini Presiden Soeharto
mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Dalam pertemuan
tersebut keduanya mencapai kesepakatan bahwa kerjasama ekonomi diantara
negara-negara dunia ketiga perlu lebih ditingkatkan. Sehubungan dengan itu
Menteri Luar Negeri kedua negara diminta untuk menjajaki kerjasama-kerjasama
dalam bidang apa saja yang mungkin dapat dikembangkan antara Mesir dan
Indonesia.
Hari ini Presiden Soeharto
menyampaikan pidatonya didepan sidang KTT Gerakan Non-Blok IX di Beograd.
Karena terbatasnya waktu yang disediakan, maka Kepala Negara tidak membacakan
seluruh pidatonya, namun ia meminta agar teks pidatonya dicatat sebagai pidato resmi.
Dalam pidatonya, Kepala Negara
mengatakan bahwa dalam menanggapi dan memberi sumbangan secara kreatif dan
proses perubahan dan kecenderungan di dunia itu, kita harus senantiasa
berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar dan tujuan pokok Gerakan Non-Blok
seperti yang telah diwariskan oleh para pendiri Gerakan Non-Blok. Selain itu,
kita juga harus memiliki keberanian dan kewulesan sikap untuk mendekati,
melalui dialog dan kerjasama yang lebih luas, negara-negara atau kelompok
negara lainnya yang berpandangan sejalan dengan kita mengenai perkembangan baru
yang sedang terjadi di dunia sekarang ini.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo