Kamis, 17
September 1987 --- Presiden
Soeharto pagi ini di Istana Merdeka menerima Dr Basharat Jazbi, utusan khusus
Presiden Pakistan, Zia ul Haq. Usai bertemu Kepala Negara , Dr Jazbi yang
pernah menjadi Menteri Kesehatan dan Lingkungan Hidup itu mengatakan bahwa ia
menyampai surat dari Presiden Zia untuk Presiden Soeharto, menolak menjelaskan
isi surat yang disampaikannya kepada Presiden. Akan tetapi ia menolak
mengungkapkan isi surat tersebut.
Bertempat di
Bina Graha, selama hampir satu jam, pagi ini Presiden menerima 14 orang
pimpinan Ikatan Alumni ITB. Mereka menghadap Kepala Negara untuk melaporkan
tentang terbentuknya ikatan alumni tersebut.
Pada kesempatan
itu Presiden mengajak para alumni ITB untuk ikut menggarap pengolahan rotan
yang perdagangannya diseluruh dunia bernilai sekitar satu miliar dollar AS.
Dikatakan oleh Presiden, jika Indonesia mampu memperoleh US$500 juta saja dari
keseluruhan nilai perdagangan tersebut, maka hal itu sudah cukup berarti.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo