Senin, 15
September 1975 --- Presiden
Soeharto hari ini menerima sepucuk surat dari pimpinan partai-partai politik
yang ada di Timor Portugis, UDT (Uni Demokrasi Timor), Trabalista, dan kota.
Dalam surat yang berisikan petisi itu, pimpinan partai-partai tersebut
menyatakan keinginan rakyat Timor Portugis untuk bergabung dengan Republik
Indonesia. Demikian disampaikan oleh Menteri/Sekretaris Negara Sdharmono kepada
pers usai menghadap Kepala Negara di Bina Graha siang ini. Sudharmono juga
memberitahukan sikap Presiden Soeharto dalam hal ini, yaitu bahwa kalau benar
rakyat Timor Portugis mau bergabung dengan Indonesia dan bila keinginan itu
sesuai dengan undang-undang yang berlaku, maka Indonesia akan menerimanya
dengan baik.
Sementara itu,
sehubungan dengan memuncaknya situasi di daerah perbatasan dengan Timor
Portugis, hari ini Presiden Soeharto memanggil Gubernur Nusa Tenggara Timur
untuk menghadapnya. Gubernur El Tari dipanggil melalui Menteri Dalam Negeri
Amirmachmud.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo