Sabtu, 1 Oktober
1977 --- Pagi ini telah
diperingati hari Kesaktian Pancasila di Monument Pancasila Sakti, Lubang Buaya,
Jakarta, dimana Presiden Soeharto bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam
upacara itu telah dibacakan naskah Pancasila oleh Ketua MPR Idham Chalik, dan
Pembukaan UUD 1945 oleh Menteri P dan K Sjarif Thajeb. Kemudian dilanjutkan
dengan pembacaan dan penandatanganan ikrar oleh Ketua DPR yang diwakili oleh H
Moh Sudjono. Setelah upacara resmi selesai, Presiden Soeahrto beserta undangan
lainnya meninjau sumur yang dua belas tahun
lalu dijadikan tempat para pembuangan jenazah para Pahlwan Revolusi setelah
disiksa dengan sangat kejam.
Presiden
Soeharto menyatakan harapannya agar MPR dan DPR benar-benar menjadi lembaga
yang mampu menampung dan menyaring suara hati nurani rakyat. Dengan demikian, segala aspirasi
rakyat, segala keinginan dan harapannya, mungkin juga kekecewaan dan
kegelisahannya, dapat ditampung dan disalurkan secara demokratis dan
konstitusional dalam lembaga-lembaga tersebut. Demikian dikatakan Presiden
Soeharto dalam upacara pengambilan sumpah/janji anggota DPR/MPR di Jakarta ini.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo