Dalam amanatnya, Presiden menilai
muktamar ini sangat penting, karena yang disampaikan kaum muslimin tidak lain
daripada pesan islam yang bersifat “rahmatan lil’ alamin”. Presiden menguraikan
bahwa walaupun Indonesia bukan sebagai negara agama, namun agama tetap
mempunyai tempat yang penting dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Dijelaskannya bahwa keberagamaan bangsa Indonesia itu terjelma dalam sila
pertama Pancasila, yaitu Ketuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan itu, Presiden
Soeharto menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat
Palestina dalam menentukan nasib sendiri. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa
bangsa Indonesia menentang pencaplokan kota Yerusalem oleh Israel untuk
dijadikan Ibukotanya. Dikatakn oleh Kepala Negara bahwa pencaplokan itu sangat
menusuk perasaan umat Islam di seluruh dunia. Demikian antara lain dikatakan
Presiden.
Sumber : Bku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo