Jum’at, 26
September 1975 --- Situasi di
perbatasan Timor Indonesia dan Timor Portugis dilaporkan oleh Menteri Luar
Negeri ad interim, Jenderal M Panggabean, kepada Presiden Soeharto malam ini di
Cendana. Antara lain dilaporkan bahwa pihak Fretilin menembak pasukan ABRI yang
bertugas di perbatasan.
Menanggapi
laporan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia memperhatikan dengan
serius situasi terakhir di daerah belahan Timor Portugis, terutama masalah
penembakan yang dilakukan oleh pasukan Fretilin yang berhaluan kiri itu. Dalam
hubungan ini Presiden memberikan instruksi agar pasukan kita yang berada di
sekitar perbatasan dengan koloni Portugis itu meningkatkan kewaspadaan dan
memperkuat kedudukan mereka.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo