Kamis, 12 Agustus 1982 --- Presiden dan Ibu Soeharto jam 10.00 pagi ini
meresmikan pemugaran makam Bung Hatta di pemakaman umum Tanah Kusir,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Cungkup makam ini direncankan sendiri
oleh Presiden Soeharto.
Dalam kata sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa dalam menghadapi berbagai tantangan yang menghadang, kita banyak bisa belajar dari Bung Hatta, diantaranya ialah watak yang teguh dan integritas yang utuh. Hidup Bung Hatta memperlihatkan keteguhan sikap dan pendirian yang tidak goyah sedikitpun, betapapun besarnya godaan dan cobaan yang dihadapinya.
Lebih jauh dikatakan oleh Presiden bahwa sebagai pejuang dan pemikir, Bung Hatta ikut meresmikan Pancasila. Penghormatan kita terhadap Bung Hatta sebagai pendiri negara ini yang ikut merumuskan dasar negara itu kita lambangkan dalam ukuran lantai pertama cungkup makam yang berukuran 5x5 meter. Bung Hatta juga seorang muslim yang saleh, yang teguh imannya, dan kuat taqwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Angka 5 melambangkan keislaman Bung Hatta yang kuat. Angka 5 menunjukkan 5 Rukun Islam dan sembahyang 5 waktu. Dan Bung Hatta tidak pernah mempertengtangkan Pancasila dengan Islam, Pancasila dengan Agama. Memang Pancasila tidak bertentangan dengan islam, Pancasila tidak bertentangan dengan agama yang mana pun. Justru dalam masyarakat Pancasila-lah agama mempunyai tempat untuk berkembang subur, Sebaliknya, kesuburan perkembangan agama akan memperkuat pansasila. Demikian ditegaskan Kepala Negara.
Dalam kata sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa dalam menghadapi berbagai tantangan yang menghadang, kita banyak bisa belajar dari Bung Hatta, diantaranya ialah watak yang teguh dan integritas yang utuh. Hidup Bung Hatta memperlihatkan keteguhan sikap dan pendirian yang tidak goyah sedikitpun, betapapun besarnya godaan dan cobaan yang dihadapinya.
Lebih jauh dikatakan oleh Presiden bahwa sebagai pejuang dan pemikir, Bung Hatta ikut meresmikan Pancasila. Penghormatan kita terhadap Bung Hatta sebagai pendiri negara ini yang ikut merumuskan dasar negara itu kita lambangkan dalam ukuran lantai pertama cungkup makam yang berukuran 5x5 meter. Bung Hatta juga seorang muslim yang saleh, yang teguh imannya, dan kuat taqwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Angka 5 melambangkan keislaman Bung Hatta yang kuat. Angka 5 menunjukkan 5 Rukun Islam dan sembahyang 5 waktu. Dan Bung Hatta tidak pernah mempertengtangkan Pancasila dengan Islam, Pancasila dengan Agama. Memang Pancasila tidak bertentangan dengan islam, Pancasila tidak bertentangan dengan agama yang mana pun. Justru dalam masyarakat Pancasila-lah agama mempunyai tempat untuk berkembang subur, Sebaliknya, kesuburan perkembangan agama akan memperkuat pansasila. Demikian ditegaskan Kepala Negara.
Sumber: buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo