Rabu, 28 Agustus 1968 --- Presiden Soeharto mengatakan bahwa setiap
Provinsi harus membuwat rencana pembangunan. Akan tetapi rencana
tersebut harus sama dengan pola rencana pada tingkat Nasional, yaitu
Repelita. Khususnya mengenai pelaksanaan pembangunan di daerah Riau,
Presiden Soeharto mengharapkan rencana pembangunan Riau dapat memusat
perhatian kepada peningkatan produksi panggan baik dengan cara intensif
maupun dengan cara efektif. Menurut Presiden Soeharto usaha untuk
membuka usaha tanah persawahan baru sangat memungkinkan di Provinsi ini,
sebab Riau memiliki daerah pasang-surut yang sangat luas. Demikian
antara lain kesan-kesan Presiden Soeharto tentang kunjungan kerjanya di
Provinsi Riau. Pukul 9.00 pagi ini Presiden Soeharto beserta Rombongan
meninggalkan Pekanbaru menuju Padang.
Pagi ini Presiden Soeharto, yang memulai kunjungan kerjanya di Sumatra Barat, di sambutr hangat oleh ribuan rakyat di Lapangan Tugu, Padang. Berpidato di halaman nasyarakat kota padang itu, Presiden berbicara mengenai rencana pembangunan Nasional. Dijelaskan oleh Jenderal Soeharto bahwa Repelita yang akan di laksanakan mulai tahun 1969 bertujuan untuk mencapai masyarakat Indonesia yang aman dan Tenteram, Sejahteri lahir dan batin. Untuk itu pemerintah akan mengutamakan pembangunan di bidang pertanian dan industerinya, seperti industeri pupuk dan lain-lain.
Pagi ini Presiden Soeharto, yang memulai kunjungan kerjanya di Sumatra Barat, di sambutr hangat oleh ribuan rakyat di Lapangan Tugu, Padang. Berpidato di halaman nasyarakat kota padang itu, Presiden berbicara mengenai rencana pembangunan Nasional. Dijelaskan oleh Jenderal Soeharto bahwa Repelita yang akan di laksanakan mulai tahun 1969 bertujuan untuk mencapai masyarakat Indonesia yang aman dan Tenteram, Sejahteri lahir dan batin. Untuk itu pemerintah akan mengutamakan pembangunan di bidang pertanian dan industerinya, seperti industeri pupuk dan lain-lain.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto JIlid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo