Senin, 29 Agustus 1988 --- Selama lebih kurang dua jam, mulai pukul 09.30
pagi ini, Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan Menteri
Perdagangan dan Energi, Ginandajar kartasamita, Direktur Utama Pertamina
yang baru, Faisal Abda’oe, Menko Ekuin, Radius Prawiro, Menteri
Keuangan, JB Sumarlin, dan Menteri/Sekretaris Kabinet, Moerdiono, di
Cendana. Usai pertemuan, Ginandjar mengatakan bahwa Presiden telah
member insteruksi untuk meningkatkan pemasaran minyak mentah serta
berbagai produksi minyak lainnya ke luar negeri dan juga meningkatkan
efisiensi dalam segala bidang, terutama dalam bidang operasi.
Presiden mengingatkan bahwa efisien itu perlu dilakukan agar Indonesia nis memperoleh semaksimal mungkin dari sector migas ini. Sebagai contok, disebutkan oleh Presiden bahwa kilang-kilang minyak yang ada sekarang ini belum dimanfaatkan sepenuhnya, karena kilang-kilang tersebut baru beroperasi 80% dari kapasitas terpasang. Dengan kenyataan yang demikian, Presiden mengharapkan pimpinan Pertamina yang baru memikirkan peningkatan efisiensi itu. Dalam hubungan ini Kepala Negara emngingatkan bahwa kita sekarang menghadapi tantangan yang cukup berat sehubungan dengan turunnya harga minyak si pasar luar negeri.
Presiden mengingatkan bahwa efisien itu perlu dilakukan agar Indonesia nis memperoleh semaksimal mungkin dari sector migas ini. Sebagai contok, disebutkan oleh Presiden bahwa kilang-kilang minyak yang ada sekarang ini belum dimanfaatkan sepenuhnya, karena kilang-kilang tersebut baru beroperasi 80% dari kapasitas terpasang. Dengan kenyataan yang demikian, Presiden mengharapkan pimpinan Pertamina yang baru memikirkan peningkatan efisiensi itu. Dalam hubungan ini Kepala Negara emngingatkan bahwa kita sekarang menghadapi tantangan yang cukup berat sehubungan dengan turunnya harga minyak si pasar luar negeri.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto JIlid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo