SABTU, 5 AGUSTUS 1989 --- Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Menteri Perburuhan dan Sosial Arab
Saudi, Muhamad Ali bin Al Faiz di Bina Graha. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas masalah pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi. Sehubungan dengan itu Menteri Perburuhan dan Sosial Arab Saudi itu meminta kepada Kepala Negara agar Indonesia menyederhanakan prosedur pengiriman tenaga kerjanya. Dikatakannya bahwa negaranya membutuhkan tenaga kerja asing, tetapi mengutamakan tenaga kerja dari Indonesia (TKI) karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.
Menanggapi hal itu, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia bisa saja menyederhanakan prosedur yang dimaksudkan itu untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia di sana. Tetapi dikatakan oleh Presiden bahwa yang paling diutamakan Indonesia sebenarnya adalah kualitas tenaga kerja yang dikirimkannya. Dijelaskannya bahwa tenaga kerja Indonesia dilatih lebih dahulu sebelum dikirimkan ke Arab Saudi, termasuk mempersiapkan mental mereka. Oleh karena itulah jumlah tenaga kerja Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara-negara lain.
Saudi, Muhamad Ali bin Al Faiz di Bina Graha. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas masalah pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi. Sehubungan dengan itu Menteri Perburuhan dan Sosial Arab Saudi itu meminta kepada Kepala Negara agar Indonesia menyederhanakan prosedur pengiriman tenaga kerjanya. Dikatakannya bahwa negaranya membutuhkan tenaga kerja asing, tetapi mengutamakan tenaga kerja dari Indonesia (TKI) karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.
Menanggapi hal itu, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia bisa saja menyederhanakan prosedur yang dimaksudkan itu untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia di sana. Tetapi dikatakan oleh Presiden bahwa yang paling diutamakan Indonesia sebenarnya adalah kualitas tenaga kerja yang dikirimkannya. Dijelaskannya bahwa tenaga kerja Indonesia dilatih lebih dahulu sebelum dikirimkan ke Arab Saudi, termasuk mempersiapkan mental mereka. Oleh karena itulah jumlah tenaga kerja Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara-negara lain.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo