SENIN, 20 AGUSTUS 1984 --- Di Balai Sidang, Jakarta, Presiden Soeharto
pagi ini membuka Muktamar I Partai Persatuan Pembangunan. Muktamar yang
akan berlangsung sampai tanggal 24 Agustus ini dihadiri oleh 576 utusan
dari dewan pimpinan cabang dan 54 utusan dari dewan pimpinan, wilayah
Presiden meresmikan pembukaan muktamar tersebut dengan memukul gong.
Dalam kata sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa sebagai bagian dari hasil proses sejarah perkembangan dan perteumbuhan politik bangsa kita di masa lampau , maka ketiga kekuatan social politik yang kita miliki pin mempunyai sejarah dan coraknya sendiri. Sejarah dan sorak sendiri-sendiri itu merupakan pengalaman dalam masa lampau dapat menimbulkan pertentangan-pertentangan tajam, bahkan bias sangat mendasar, yang mengganggu, masalah dan menghambat pembangunan.
Sebab itu, demikian Presiden selanjutnya, melalui GBHN 1983 disapai kesepakatan nasional agar sejarah dan corak sendiri-sendiri itu tidak lagi menjadi sumber pertentangan dan perpecahan. Sebaiknya, sejarah dan corak sendiri-sendiri itu kita jaddikan sejarah bersama dan corak bersama yang memperkaya, memperkuatdan memperbesar sumbangan terhadap suksesnya pembangunan sebagai pengalaman pancasila.
Dalam kata sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa sebagai bagian dari hasil proses sejarah perkembangan dan perteumbuhan politik bangsa kita di masa lampau , maka ketiga kekuatan social politik yang kita miliki pin mempunyai sejarah dan coraknya sendiri. Sejarah dan sorak sendiri-sendiri itu merupakan pengalaman dalam masa lampau dapat menimbulkan pertentangan-pertentangan tajam, bahkan bias sangat mendasar, yang mengganggu, masalah dan menghambat pembangunan.
Sebab itu, demikian Presiden selanjutnya, melalui GBHN 1983 disapai kesepakatan nasional agar sejarah dan corak sendiri-sendiri itu tidak lagi menjadi sumber pertentangan dan perpecahan. Sebaiknya, sejarah dan corak sendiri-sendiri itu kita jaddikan sejarah bersama dan corak bersama yang memperkaya, memperkuatdan memperbesar sumbangan terhadap suksesnya pembangunan sebagai pengalaman pancasila.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo