Selasa, 24 Agustus 1982 --- Dengan memukul gong tiga kali, pagi ini,
bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharto membuka Konferensi
Internasional Ahli Ekonomi Pertanian ke-18. Dalam upacara yang
berlangsung pada jam 09.00 itu, Presiden dalam kata sambutannya
mengatakan bahwa ia sangat menaruh perhatian terhadap koferensi ini,
antara lain karena pokok pembahasannya adalah bidang yang menjadi salah
satu pusat perhatian pembangunan Indonesia. Karena itu Indonesia akan
mengambil manfaat yang sebesar-besarnyadari konferensi ini.
Dijelaskan oleh Presiden bahwa dengan menempatkan bidang pertanian sebagai pusat perjuangan pembangunan, Indonesia berharap agar bidang pertanian dapat menjadi dasar dan penggerak pembangunan di bidang-bidang lainnya. Dengan membangun pertanian, Indonesia ingin meningkatkan pendapatan dan taraf hidupberpuluh juta petani, ingin berswasembada pangan, ingin mengembangkan ekspor komoditi pertanian dalam arti luas. Dalam jangka panjang, Indonesia berusaha untuk membuat seimbang struktur ekonominya, yaitu struktur ekonomi yanng memiliki industri yang kuat dengan dukungan pertanian yang kokoh, karena hanya dengan struktur ekonomi yang demikian itilah Indonesia akan dapat mencapai cita-cita kemerdekaannya, yaitu masyarakat yang maju, sejahtera dan berkeadilan sosial.
Dijelaskan oleh Presiden bahwa dengan menempatkan bidang pertanian sebagai pusat perjuangan pembangunan, Indonesia berharap agar bidang pertanian dapat menjadi dasar dan penggerak pembangunan di bidang-bidang lainnya. Dengan membangun pertanian, Indonesia ingin meningkatkan pendapatan dan taraf hidupberpuluh juta petani, ingin berswasembada pangan, ingin mengembangkan ekspor komoditi pertanian dalam arti luas. Dalam jangka panjang, Indonesia berusaha untuk membuat seimbang struktur ekonominya, yaitu struktur ekonomi yanng memiliki industri yang kuat dengan dukungan pertanian yang kokoh, karena hanya dengan struktur ekonomi yang demikian itilah Indonesia akan dapat mencapai cita-cita kemerdekaannya, yaitu masyarakat yang maju, sejahtera dan berkeadilan sosial.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo