Kamis,
7 Agustus 1975 --- Dengan
menumpang pesawat Fokker-28, Presiden Soeharto berangkat ke Medan dari lapangan
udara Halim Perdanakusuma dalam rangka peresmian sejumlah proyek pembangunan di
Sumatera Utara. Proyek-proyek tersebut adalah Pusat Kesenian Tapian Daya, Trans
Sumatra Microwave, dan pabrik plywood PT Raja Garuda Mas yang terletak di
Besitang.
Ketika meresmikan Pusat Kesenian
Tapian Daya, Kepala Negara mengatakan bahwa membina kebudayaan dan kesenian
nasional adalah sangat penting. Dalam hubungan ini, kemampuan yang bertambah
besar dalam bidang ekonomi akan dimanfaatkan pula untuk kesejahteraan rohani.
Maka arah dan bimbingan menuju kesejahteraan rohani diarahkan kepada sumbernya,
yaitu warisan kebudayaan nasional kita yang indah dan luhur. Kemudian
ditegaskannya bahwa pembangunan Tapian Daya merupakan bagian dari pembangunan
bangsa kita
Sementara itu, ketika meresmikan Trans Sumatra Microwave secara simbiolis di Gubernuran Sumatera Utara, Kepala Negara mengatakan bahwa dengan selesainya proyek ini maka hubungan telepon antara kota-kota besar di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali semakin lancar. Untuk menandai peresmian Trans Sumatra microwave itu Presiden telah berbicara melalui telepon dengan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer, dan Gubernur Bali, Sukarmen.
Sementara itu, ketika meresmikan Trans Sumatra Microwave secara simbiolis di Gubernuran Sumatera Utara, Kepala Negara mengatakan bahwa dengan selesainya proyek ini maka hubungan telepon antara kota-kota besar di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali semakin lancar. Untuk menandai peresmian Trans Sumatra microwave itu Presiden telah berbicara melalui telepon dengan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer, dan Gubernur Bali, Sukarmen.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo