Rabu, 16 Agustus 1967 --- Hari ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah
Republik Indonesia, Pejabat Presiden Jenderal Soeharto mengucapkan
pidato kenegaraannya di depan siding DPR-GR sehari sebelum perayaan hari
Kemerdekaan. Hal ini berbeda dari tradisi Orde Lama dimana Presiden
Soeharto menyampaikan pidato kenegaraannyapada tanggal 17 Agustus di
dalam rapat umum di dalam Istana Merdeka, dan dalam suasana yang
mengelora – gelora semangat rakyat. Dengan berharap
Secara langsung di depan DPR-GR, maka Jenderal Soeharto ingin memfungsikan lembaga perwakilan rakyat itu dengan memberikan semacam “ pertanggungan jawab “ tahunan akan hal-hal yang telah dikerjakan oleh pemerintah.
Dalam pidato hari ini, Jenderal Soeharto antara lain menandaskan nahwa penyimpanan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yang terjadi pada masa Orde Lama telah membawa akibat yang sangat luas dan mendalam bahkan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan Negara.
Mengenai Orde Baru di jelaskan, bahwa fungsi dan tujuan Orde Baru adalah untuk mempertahankan, memurnikan wujud dan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian Orde Baru merupakan tatanan seluruh perikehidupan rakyat , Bangsa dan Negara, yang diletakan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni.
Secara langsung di depan DPR-GR, maka Jenderal Soeharto ingin memfungsikan lembaga perwakilan rakyat itu dengan memberikan semacam “ pertanggungan jawab “ tahunan akan hal-hal yang telah dikerjakan oleh pemerintah.
Dalam pidato hari ini, Jenderal Soeharto antara lain menandaskan nahwa penyimpanan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yang terjadi pada masa Orde Lama telah membawa akibat yang sangat luas dan mendalam bahkan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan Negara.
Mengenai Orde Baru di jelaskan, bahwa fungsi dan tujuan Orde Baru adalah untuk mempertahankan, memurnikan wujud dan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian Orde Baru merupakan tatanan seluruh perikehidupan rakyat , Bangsa dan Negara, yang diletakan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Soeharto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo