Kamis, 8 Agustus 1974 --- Pagi ini
Presiden dan rombongan meninggalkan Bukittinggi menuju Padang, untuk
selanjutnya terbang ke Palembang. Dalam perjalanan ke Padang, Presiden
dan Ibu Soeharto singgah selama setengah jam di Padang Panjang untuk
meninjau perguruan Diniyah Puteri. Perguruan ini merupakan salah sebuah
lembaga pendidikan tertua di Sumatera Barat. Di sini Kepala Negara
sangat terharu melihat asrama pelajar yang ada dalam keadaan
menyedihkan. Ia berjanji akan member bantuan untuk pembangunan asrama
sekolah tersebut.
Pukul 10.20 pagi ini Presiden dan Ibu Soeharto tiba di Palembang dari Padang. Dalam kunjungan selama setengah hari di Palembang, siang ini Kepala Negara meresmikan pabrik pupuk pusri II, sekaligus diresmikan dimulainya pembangunan pabrik pusri III. Pabrik ini dibangun dengan bantuan Amerika Serikat, Jepang, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia.
Dalam amanatnya presiden mengatakan bahwa intensifikasi pertanian mustahil dapat terlaksana tanpa pupuk. Oleh karena itu sangat jelas bahwa tantangan yang dihadapkan kepada industri pupuk adalah sangat besar. Dikemukakanya bahwa pabrik pupuk Pusri II adalah salah satu jawaban untuk itu. Tetapi kita tidak boleh berhenti sampai disini, melainkan harus, segera melanjutkan dengan pembangunan Pusri III, sehingga produksi keseluruhan Pusri mencapai satu juta ton. Presiden mengingatkan bahwa kebutuhan kita akan pupuk masih lebih besar dari apa yang mampu kita hasilkan sampai saat ini. Karenanya, disamping pabrik pupuk Pusri, kita juga sedang dan akan membangun pabrik-pabrik pupuk lainnya. Demikian Presiden.
Pukul 10.20 pagi ini Presiden dan Ibu Soeharto tiba di Palembang dari Padang. Dalam kunjungan selama setengah hari di Palembang, siang ini Kepala Negara meresmikan pabrik pupuk pusri II, sekaligus diresmikan dimulainya pembangunan pabrik pusri III. Pabrik ini dibangun dengan bantuan Amerika Serikat, Jepang, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia.
Dalam amanatnya presiden mengatakan bahwa intensifikasi pertanian mustahil dapat terlaksana tanpa pupuk. Oleh karena itu sangat jelas bahwa tantangan yang dihadapkan kepada industri pupuk adalah sangat besar. Dikemukakanya bahwa pabrik pupuk Pusri II adalah salah satu jawaban untuk itu. Tetapi kita tidak boleh berhenti sampai disini, melainkan harus, segera melanjutkan dengan pembangunan Pusri III, sehingga produksi keseluruhan Pusri mencapai satu juta ton. Presiden mengingatkan bahwa kebutuhan kita akan pupuk masih lebih besar dari apa yang mampu kita hasilkan sampai saat ini. Karenanya, disamping pabrik pupuk Pusri, kita juga sedang dan akan membangun pabrik-pabrik pupuk lainnya. Demikian Presiden.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo