Minggu, 9 Agustus 1992 --- Pagi ini di Tapos, Kepala Negara menerima
perwira-perwira ABRI yang telah dicalonkan menjadi DPR dan MPR. Mereka
didampingi oleh Pangab Jenderal Try Sutrisno, KSAD Jenderal Edi
Sudradjat, KSAL Laksamana M Arifin, KSAU Markesal Siboen dan Kapolri
Jenderal Kunarto.
Kepada mereka, Presiden Soeharto menegaskan bahwa ABRI tidak mungkin kembali ke kandangnya hanya untuk menjalankan fungsinya sebagai kekuatan hankam, karena fungsinya telah bertambah sebagai kekuatan sosial politik yang diatur dalam dwifungsi ABRI. Kepala Negara menegaskan bahwa anggota ABRI duduk di lembaga legislative dimaksudkan untuk melaksanakan tugasnya sebagai kekuatan sosial politik dan bukan hanya mewakili jajaran ABRI. Mereka berhak ikut menentukan politik negara bersama kekuatan sosial politik lainnya.
Kepada mereka, Presiden Soeharto menegaskan bahwa ABRI tidak mungkin kembali ke kandangnya hanya untuk menjalankan fungsinya sebagai kekuatan hankam, karena fungsinya telah bertambah sebagai kekuatan sosial politik yang diatur dalam dwifungsi ABRI. Kepala Negara menegaskan bahwa anggota ABRI duduk di lembaga legislative dimaksudkan untuk melaksanakan tugasnya sebagai kekuatan sosial politik dan bukan hanya mewakili jajaran ABRI. Mereka berhak ikut menentukan politik negara bersama kekuatan sosial politik lainnya.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo