13 Agustus 1973 --- Tujuh orang anggota dan pimpinan Bepeka dilantik
oleh Presiden Soeharto pagi ini di Istana Negara. Para anggota Bepeka
ini diangkat Kepala Negara dari 19 orang calon yang diusulkan DPR.
Diantara mereka terdapat Ketua Bepeka, Jenderal Umar Wirahadikusumah,
dan Wakil Ketua, Mayjen. Sudradjat.
Dalam kata sambutannya, Kepala
Negara mengatakan bahwa Bepeka adalah benar-benar akan memperkuat
pelaksanaan demokrasi dalam arti yang sesungguhnya. Ada atau tidaknya
demokrasi dalam suatu negara tercermin pada bagaimana negara itu
memperoleh uang untuk mengatur hidup dan pembangunan masyarakat. Kepala
Negara juga mengharapkan agar antara Bepeka, DPR dan pemerintah terdapat
kerjasama yang sebaik-baiknya. Akan tetapi diingatkannya bahwa
kerjasama yang baik itu tidak untuk saling melindungi atau menutupi
kekurangan masing-masing. Demikian Presiden Soeharto.
Sementara itu,
sebelum acara pelantikan anggota-anggota Bepeka, Presiden Soeharto pagi
ini telah menerima kunjungan Menteri Pariwisata Aljazair, Abdul Aziz,
yang bertindak sebagai utusan khusus Prsiden Boumedienne, Abdul Aziz
adalah utusan khusus kedua yang dikirim ke Jakarta oleh pemimpin
Aljazair itu dalam waktu kurang dari dua bulan, dengan tugas yang sama,
yaitu meminta kesediaan Presiden Soeharto untuk menghadiri KTT Non-Blok
yang akan berlangung di Aljazair bulan depan. Akan tetapi, sebegitu
jauh, belum ada persiapan yang dapat dijadikan indikasi bahwa Presiden
Soeharto akan menghadiri KTT tersebut.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo