Senin, 21 Agustus 1967
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun Kemerdekaan RI, harian Austeralia yang berpengaruh Canberra Times dalam tajuk rencananya baru-baru ini menulis bahwa kebijaksanaan Pejanbat Presiden Soeharto untuk berangsur-angsur memperlancar bidang politik dan ekonomi samp[ai sekian jauh membawa hasil yang baik. Kemajuan yang besar ini telah disapai Indonesia dalam waktu yang relative singkat.
Senin, 21 Agustus 1972
Presiden Soeharto hari ini di Bina Graha memberikan sambutan pada pembukaan symposium Teknologi, Pengembangan Ekonomi, dan Kesempatan Kerja. Symposium ini bertema “Pemilihan teknologi yang sesuai bagi Indonesia dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja”. Dalam sambutannya, Presiden antara lain mengatakan bahwa penerapan teknologi di Indonesia harus tetap member kesempatan kerja yang bayak sehingga dapat mengurangi jumlah penggangguran atau setengah pengangguran.
Selasa, 21 Agustus 1979
Direktue Jenderal Pariwisata, Ahmad Tirtosudiro, pukul 10.30 pagi ini menghadap Presiden Soeharto di Cendana. Ia menemui Presiden untuk menyampaikan laporan tentang perkembangan pariwisata di dalam negeri, terutama dalam hubungan dengan usaha pemerintah untuk menghadap penertiban organisasi, biro-biro perjalanan, dan perhotelan.
Pada kesempatan ini Kepala Negara member petunjuk agar pengembangan pariwisata dikaitkan usahan masyarakat setempat. Umpamanya industeri perhotelan menimbulkan kebutuhan akan Ayam, telur ayam, dan lain sebagainya dari produksi yang tersedia di daerah sekitar hetel. Menurut Presiden, apabila hal ini dapat dilaksanakan, maka akan mendorong timbulnya usaha pemerintah kesempatan kerja, sekaligus dapat meningkatkan pendapat masyarakat setempat.
Jum’at, 21 Agustus 1981
Sore ini Presiden dan Ibu Soeharto meyambut kedatangan Seri Paduka Yang Dipertuan Agong Masyarat, Sultan Haji Ahmad Syah, dan Seri Peduka Baginda Raja Permaisuri Agong di lapangan utama Halim Perdanakusuma. Yang Dipertemuan Agong Malaysia berserta Rombongan itu akan berada di Indonesia sampai hari Rabu pecan depan.
Pukul 20.00 malam ini, Presiden dan Ibu Soeharto menyelenggarakan jamuan santap malam kenegaraan di Istana Negara sebagai penghormatan untuk Yang Dipertemuakan Agong dan Permaisuru Agong. Dalam kata sambutannya, Presiden Soeharto antara lain mengatakan bahwa dewan ini kita bmenyaksikan dan merasakan hubungan yang sangat erat dan mendalam antara kedua bangsa dan Negara Kita.
Selasa, 21 Agustus 1984
Jam 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima Menteri Kehakiman, Ismael Saleh, di Bina Graha. Menteri Ismail Saleh menghadap Kepala Negara untuk melaporkan tentang hasil-hasil inpeksi mendadak (sidak) yang dilakukannya ke beberapa daerah. Sidak ini bertujuan untuk mendapatkan data dan melihat keadaan sebenarnya di lapangan yang merupakan bahan masukan begi penetapan kebijakan dan langkah-langkah untuk penertiban administerasi dan manajemen.
Minggu, 21 Agustus 1988
Mulai pukul 15.00 sore ini, Presiden dan Ibu soeharto menyaksikan pawai pembangunan yang diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke – 43. Pawai yang diikuti oleh 130 kendaraan berbasis, 20 kendaraan diantaranya dihiasi dengan bunga yang berwarna-warni, itu bergerak dari Silang Monas meliwati panggung kehormatan menuju ke Patung Pemuda di Kebayoran Baru.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Penyusun : Rayvan Lesilolo