Selasa,14 juli 1970 --- Pagi ini di Istana Merdeka, Presiden Soeharto menyerahkan duplikat
bendera pusaka dan naskah proklamasi kepada Kowilhan se-Indonesia.
Presiden meminta agar bendera dan naskah prokamsi tersebut
disampaikan kepada daerah-daerah tingkat 11 di Kowilhan yang
bersangkutan.
Sekitar jam 10.30 pagi ini di tempat yang sama, Presiden Soeharto
menerima 15 orang delegasi mahasiswa Jakarta dan Bandung. Dalam
pertemuan yang diprakarsai oleh Presiden Soeharto itu, para
mahasiswa ini minta agar kasus-kasus korupsi segera ditindak. Kepada
para mahasiswa ini Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia tidak dapat
membenarkan korupsi. Oleh karena itu, ia juga menyatakan
kesediaanya untuk menerima laporan-laporan langsung dari masyarakat
mengenai korupsi. Asalkan disertai bukti-bukti yang lengkap, maka
ia tak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas. Presiden
menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi dalam pemberantasan
korupsi berkaitan dengan masalah pembuktian secara hukum.
Pada akhir pertemuan, presiden Soeharto menjanjikan untuk menerima
dengan baik setiap laporan mengenai korupsi yang disertai oleh
bukti-bukti. Untuk itu Presiden menyediakan waktu untuk menerima
mahasiswa yang akan memberikan laporan tentang korupsi setiap hari
Sabtu dari jam 9.00 sampai jam 12.00.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo