Sabtu, 28 Juli 1984. --- Presiden Soeharto mengharapkan para
transmigran dan pekerja yang bertugas di luar kampung halamannya
agar tidak sering-sering pulang “mudik “, supaya hasil jerih payah
mereka tidak habis untuk membiayai perjalanan tersebut. Untuk
melepas rasa rindu kepada sanak keluarga di kampung halaman, para
transmigran dan pekerja sebaiknya memanfaatkan secara maksimal
sarana pos dan telekomunikasi.
Harapan tersebut disampaikan Kepala Negara melalui Gubernur Bengkulu, Surapto, yang menghadapnya di Istana Merdeka pagi ini. Pengangkatannya kembali sebagai Gubernur Bengkulu. Ia juga melaporkan tentang ujicoba pelabuhan Pulau Baai yang dinilai sangat berhasil.
Kepada Gubernur Suprapto, Presiden juga berpesan agar tidak sampai menjaga hutan lindung yang ada di daerahnya, sehingga tidak sampai rusak, termasuk binatang-binatang ada didalamnya. Presiden merasa perlu mengingatkan hal ini, sebab jumlah penduduk Bengkulu terus bertambah dengan adanya perpindahan orang ke daerah itu.
Presiden Soeharto menegaskan bahwa pemantapan Pancasila merupakan perampungan tugas historis para veteran pejuang kemerdekaan, karena makin hari makin dekat peralihan generasi secara menyeluruh. Dikatakannya bahwa peralihan generasi ini adalah kodrat yang tidak mungkin kita hindari. Dalam rangka babak-babak terakhir perampungan tugas dan kewajiban bangsa dan negara dimana Pancasila sebagai ideologi nasional masih belum mantap. Ditegaskannya , kita tidak ingin generasi mendatang menanggung beban sejarah ketidakmantapann ideologi , seperti kita alami dengan segala kepahitannya.
Penegasan ini disampaikan Kepala Negara pada acara pengukuhan Dewan Paripurna Pusat dan Pimpinan Pusat LVRI masa bakti 1984-1988 yang berlangsung pagi ini di Istana Negara. Ketua Umum Legium Veteran yang dikukuhkan itu ialah Letjen. (Purn) Achmad Tahir. Anggota Dewan Paripurna Pusat yang dikukuhkan antara lain adalah Sultan Hamengkubuwono IX, Ali Said SH, Sumitro M Kharis Suhud, Sudiro, Nyonya Aruji Kartawinata, TB Simatupang, dan OB Syaaf.
Harapan tersebut disampaikan Kepala Negara melalui Gubernur Bengkulu, Surapto, yang menghadapnya di Istana Merdeka pagi ini. Pengangkatannya kembali sebagai Gubernur Bengkulu. Ia juga melaporkan tentang ujicoba pelabuhan Pulau Baai yang dinilai sangat berhasil.
Kepada Gubernur Suprapto, Presiden juga berpesan agar tidak sampai menjaga hutan lindung yang ada di daerahnya, sehingga tidak sampai rusak, termasuk binatang-binatang ada didalamnya. Presiden merasa perlu mengingatkan hal ini, sebab jumlah penduduk Bengkulu terus bertambah dengan adanya perpindahan orang ke daerah itu.
Presiden Soeharto menegaskan bahwa pemantapan Pancasila merupakan perampungan tugas historis para veteran pejuang kemerdekaan, karena makin hari makin dekat peralihan generasi secara menyeluruh. Dikatakannya bahwa peralihan generasi ini adalah kodrat yang tidak mungkin kita hindari. Dalam rangka babak-babak terakhir perampungan tugas dan kewajiban bangsa dan negara dimana Pancasila sebagai ideologi nasional masih belum mantap. Ditegaskannya , kita tidak ingin generasi mendatang menanggung beban sejarah ketidakmantapann ideologi , seperti kita alami dengan segala kepahitannya.
Penegasan ini disampaikan Kepala Negara pada acara pengukuhan Dewan Paripurna Pusat dan Pimpinan Pusat LVRI masa bakti 1984-1988 yang berlangsung pagi ini di Istana Negara. Ketua Umum Legium Veteran yang dikukuhkan itu ialah Letjen. (Purn) Achmad Tahir. Anggota Dewan Paripurna Pusat yang dikukuhkan antara lain adalah Sultan Hamengkubuwono IX, Ali Said SH, Sumitro M Kharis Suhud, Sudiro, Nyonya Aruji Kartawinata, TB Simatupang, dan OB Syaaf.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo