Senin, 7 Juli 1975 --- Di Tokyo Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri
Jepang, Takeo Miki. Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Menteri
Luar Negeri Adam Malik dan Menteri Negara Bidang Ekuin Widjojo
Nitisastro telah dibahas hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua
negara. Selain itu telah pula dibicarakan perkembangan yang terjadi di
Asia Tenggara setelah usainya perang Vietnam.
Selesai pembicaraan Presiden Soeharto dan PM Miki menandatangani persetujuan tentang pembangunan proyek Asahan di Sumatera Utara. Persetujuan itu menyatakan bahwa pihak Jepang akan menyediakan dana sebesar US$833 juta untuk membangun sebuah pabrik peleburan aluminium yang akan memanfaatkan sebagian besar produk listrik yang dihasilkan oleh PLTA yang akan dibangun di Asahan. Juga disepakati dalam persetujuan tersebut bahwa pemerintah Indonesia akan menyediakan dana sebesar 10% dari seluruh biaya proyek.
Selesai pembicaraan Presiden Soeharto dan PM Miki menandatangani persetujuan tentang pembangunan proyek Asahan di Sumatera Utara. Persetujuan itu menyatakan bahwa pihak Jepang akan menyediakan dana sebesar US$833 juta untuk membangun sebuah pabrik peleburan aluminium yang akan memanfaatkan sebagian besar produk listrik yang dihasilkan oleh PLTA yang akan dibangun di Asahan. Juga disepakati dalam persetujuan tersebut bahwa pemerintah Indonesia akan menyediakan dana sebesar 10% dari seluruh biaya proyek.
Sumber : Buku Jejak Langkah Soeharto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo