Senin, 1 Agustus 1977. --- Ketika meresmikan Kilang Gas Alam Cair (
LNG) Prtamina “Badak “ di Bontang Selatan, Kalimantan Timur,
Presiden Soeharto hari ini mengatakan bahwa meskipun biaya pembangunan
proyek inidiperoleh dari pinjaman Pemerintah Jepang, namun sama
sekali tidak berarti bahwa kita menjual diri atau menggadaikan
negeri ini kepada orang luar. Pinjaman ini kita terima untuk
mempercepat jalannya pembangunan kita.
Presiden meminta kepada para pengusaha Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar selalu memperhaikan dan melaksanakan dan melaksanakan berbagai persyaratan antara lain cara eksploitasi hutan yang benar, tenaga yang makin banyak, kesejateraan karyawan yang bik, dan membangun pabrik pengolahan hasil hutan. Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pengusaha/ pemegang HPH yang ternyata tidak melaksanakan persyaratan tersebut.
Pompa bantuan Presiden Soeharto sebanyak enam unit yang digunakan sejak tahun 1974 sampai tahun 1977 di desa-desa Kabupaten Sragen telah menaikan produksi pertanian setiap hektar dari 35 kwintal menjadi 70 kwintal. Ini dikemukakan hari ini oleh Bupati Sragen Sayid Alatas.
Presiden meminta kepada para pengusaha Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar selalu memperhaikan dan melaksanakan dan melaksanakan berbagai persyaratan antara lain cara eksploitasi hutan yang benar, tenaga yang makin banyak, kesejateraan karyawan yang bik, dan membangun pabrik pengolahan hasil hutan. Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pengusaha/ pemegang HPH yang ternyata tidak melaksanakan persyaratan tersebut.
Pompa bantuan Presiden Soeharto sebanyak enam unit yang digunakan sejak tahun 1974 sampai tahun 1977 di desa-desa Kabupaten Sragen telah menaikan produksi pertanian setiap hektar dari 35 kwintal menjadi 70 kwintal. Ini dikemukakan hari ini oleh Bupati Sragen Sayid Alatas.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo