JUM’AT, 27 JUNI 1975
Hari ini Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan empat mata dengan Shah Iran di Istana Shahabad, kediaman resmi Shah Iran. Pokok masalah yang dibicarakan oleh kedua kepala negara itu berkisar sekitar hubungan bilateral, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan kedua negara, baik pada tingkat regional maupun internasional.
Pembicaraan resmi ini diadakan setelah acara tukar menukar cinderamata antara tamu dengan tuan rumahnya. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto menghadiahkan sebilah keris bertahtahkann emas kepada Shah Iran, sedangkan Ibu Soeharto memberikan perangkat minum teh yang terbuat dari perak kepada Shabanon Farah Diba. Ibu Soeharto juga menghadiahkan sebuah miniatur perahu perak buatan Kendari kepada putera Shah Iran.
Presiden Soeharto berpendapat bahwa apabila sekarang ini orang sudah mengatakan betapa perlunya dibangun orde ekonomi internasional baru, maka itu berarti harus pula ada keberanian untuk membuat tata hubungan politik dan ekonomi antara bangsa yang baru dengan semangat dan tujuan yang baru pula. Pendapat ini dikemukakan Presiden ketika menyambut pidato Shah Iran dalam jamuan santap malam kenegaraan yang diselenggarakannya di Istana Shahabad malam ini. Selanjutnya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa tujuan utama kunjungannya di Iran adalah untuk mempererat tali persaudaraan dan persahabatan antara kedua bangsa. Dalam hubungan ini ia melihat masih terbukanya kemungkinan-kemungkinan yang luas bagi berkembangnya kerjasama di bidang politik, ekonomi, perdagangan, dan sosial budaya antara Indonesia dan Iran. Demikian antara lain dikatakan oleh Presiden Soeharto.
Publikasi, Lita.SH