SELASA, 21 JUNI 1983
Pukul 09.00 pagi ii, Presiden Soeharto membuka secara resmi Konferensi Indo Energi 1983 di Istana Negara. konferensi internasional ini dihadiri oleh lebih kurang 350 utusan dari berbagai negara. dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia telah mengerahkan segala kemauan dan kemampuannya untuk membangun. Namun demikian, Indonesia menyadari bahwa masalah dan tantangan yang dihadapinya jauh lebih besar lagi. Karena itu Indonesia memberi arti penting kepada kerjasama dengan luar negeri, baik antara pemerintah maupun dengan perusahaan-perusahaan swasta.
Selanjutnya Presiden mengungkapkan kegembiraannya karena pintu yang dibuka bagi penanaman modal asing di Indonesia cukup positif bagi kelancaran pembangunan nasional Indonesia. Dan apabila ini dapat dilanjutkan, demikian Kepala Negara, tentu akan memberikan sumbangan yang penting dalam usaha Indonesia mencapai kemajuan kemandirian.
Pada kesempatan itu Kepala Negara mengingatkan bahwa perekonomian dunia tidak akan pernah stabil dan maju secara sehat, jika masih ada negara yang selamanya tergantung atas belas kasihan negara lain, menjadi beban bangsa lain. Dan dalam rangka itu, dengan membangun secara bertahap dan sambung menyambung, Indonesia harus tiba pada tingkat membangun dengan kekuatan sendiri dan dengan tenaga serta pikiran putera-putera Indonesia sendiri.oleh karena itu Indonesia mengajak para penanam modal asing untuk proses pengindonesiaan.
Publikasi, Lita.SH