RABU, 10 JUNI 1970
Presiden dan Ibu Tien Soeharto menyambut kedatangan tamu negara Raja Faisal dari Arab Saudi di lstana Merdeka. Setelah berjabat-tangan, Presiden membimbing tamunya ke ruangan kepresidenan, bersama-sama duduk di kursi panjang, sementara lbu Tien duduk di kursi lainnya dekat Presiden percakapan yang berlangsung lebih dari setengah jam itu antara lain diikuti pule oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, Duta Besar lndonesia untuk Arab Saudi, H Aminuddin Aziz, Menteri Negara Idham Chalid, dan rombongan Raja Faisal.
Malam ini Presiden dan lbu Tien Soeharto mengadakan jamuan makan malam kenegaraan untuk menghormati kunjungan Raja Faisal. Dalam pidatonya Presiden Soeharto mengemukakan sekali lagi sikap pemerintah lndonesia yang sepenuhnya berdiri di pihak bangsa Arab dalam perjuangan melawan lsrael. Presiden menyatakan bahwa lndonesia telah mengusahakan dengan segala jalan dan melalui berbagai forum agar resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1967 dilaksanakan sepenuhnya. Indonesia juga berusaha agar hasil-hasil Konferensi Jeddah yang di prakarsai Raja Faisal dapat terlaksana demi penyelesaian krisis Timur Tengah.
Dalam pidato balasannya Raja Faisal menyatakan bahwa sikap lndonesia yang jelas memihak Arab dalam perjuangannya tidak ada yang sanggup mengingkari. Hubungan antara kedua negara akan terus diperkuat dan dikembangkan, sebab hubungan yang telah terjalinitu bukan hanya pada saat terakhir ini, tetapi merupakan tradisi yang didasarkan atas kepercayaan kepada Allah dan Rasulullah.
Setelah acara makan malam, diadakan tukar menukar cendermata. Presiden Soeharto memberikan sebilah keris dan seekor macan yang di awetkan, sedangkan Raja Faisal memberikan sebilah pedang Arab yang disepuh emas.
Publikasi, Lita.SH.