SENIN, 8 JUNI 1981
Masih berada di Banda Aceh, pagi ini Presiden meresmikan sejumlah proyek pembangunan. akan tetapi sebelum dimulainya rangkaian acara hari ini, Presiden Soeharto merayakan hari ulang tahunnya yang ke-60 di Gubernuran Aceh. Acara yang sederhana itu dihadiri oleh Pejabat Gubernur Aceh serta para menteri yang sedang di Banda Aceh.
Pagi ini secara sekaligus Presiden meresmikan sembilan proyek pembangunan di Daerah Istimewa Aceh. Acara peresmian dipusatkan di Gedung Keuangan Negara Banda Aceh yang baru saja selesai dibangun. Keseluruhan proyek yang diresmikan Kepala Negara itu bernilai Rp20 miliar.
Dari keseluruhan proyek itu terdapat satu gedung perkantoran, yaitu Gedung Keuangan Negara, dan sebuah sarana kebudayaan yang diberi nama “Anjung Mon Mata”. Selain itu, dua proyek PLTD, masing-masing sebuah di Banda Aceh dan Lhokseumawe, serta dua sentral telepon otomat, untuk Sigli dan Banda Aceh. Yang lainnya adalah proyek jalan Banda Aceh—Lhokseumawe, proyek air bersih di Banda Aceh, dan proyek perumahan Perumnas.
Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa selain berusaha memelihara hasil yang sudah ada, kita juga harus terus bekerja keras untuk melanjutkan usaha-usaha pembangunan, baik dalam bidang jasmaniah maupun rohaniah. Hal itu karena, menurut Presiden, pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kehidupan kita yang harus terus menerus kita lakukan.
Selanjutnya dikatakan bahwa kelangsungan dan kelanjutan kegiatan pembangunan itu terlebih-lebih penting karena kita tidak mencapai kesemuanya itu sekali jadi. Bangsa lndonesia adalah besar dan majemuk dan mendiami wilayah yang luas. Untuk mencapai kemajuan dan pemerataan, mutlak diperlukan pengarahan dan pengerahan semua sumber daya yang ada seefektif dan seefisien mungkin. Demikian antara lain dikatakan Presiden.
Setelah meresmikan proyek-proyek tersebut, sore ini juga Kepala Negara dan rombongan kembali ke Jakarta.
Publikasi, Lita.SH