SABTU, 20 JUNI 1992
Pukul 09.30 pagi ini, di kemayoran, Jakarta, Kepala Negara meresmikan penggunaan kompleks Pekan Raya Jakarta dan sekaligus membuka Pekan Raya Jakarta ke-25. Dalam amanatnya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa dibangunannya kompleks Pekan Raya Jakarta ini dimaksudkan sebagai salah satu arena perniagaan di masa depan. Ia berharap agar pekan raya ini dapat menjadi kekuatan pendorong bagi kemajuan dunia usaha kita di ibukota dan diseluruh nusantara. Selain itu, Pekan Raya Jakarta ini juga merupakan arena reaksi dan hiburan bagi masyarakat ibukota dan sekitarnya. Karena Kepala Negara berharap agar segi rekreatif dan hiburan yang sehat memperoleh penanganan yang sebaik-baiknya. Ditegaskannya bahwa keikutsertaan kalangan budayawan dan seniman sangatlah penting dan akan membawa manfaat yang besar.
Dengan pemindahan arena Pekan Raya Jakarta ke kota Baru Bandar dikembalikan kepada fungsinya sebagai taman, yang sekaligus berfungsi sebagai paru-paru Indonesia. Setiap kota besar memerlukan taman yang cukup, untuk mengimbangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh pabrik-pabrik dan kendaraan-kendaraan bermotor. Bahkan, demikian ditegaskan Kepala Negara, setiap lingkungan pemukiman memerlukan taman agar tidak terjadi kegersangan.
Publikasi, Lita.SH