SABTU, 10 JUNI 1989
Hari ini, pukul 13.30 waktu setempat, Presiden dan Ibu Soeharto tiba di Jenewa, Swiss. Malam ini Presiden dan lbu Soeharto beramah tamah dengan masyarakat lndonesia. Dalam sambutannya, Kepala Negara kembali mengingatkan bangsa lndonesia untuk tidak meributkan soal suksesi kepemimpinan nasional karena hal itu hanya akan membuang waktu. Dikatakannya bahwa mereka yang meributkan suksesi kepemimpinan nasional itu ssungguhnya hanya memperlihatkan bahwa mereka sendiri kurang mendalami Pancasila, UUD 1945 dan Ketetapan-ketetapan MPR.
Oleh sebab itu mereka menjadi bingung sendiri sehingga tidak tau lagi bagaimana sebenarnya bentuk Demokrasi Pancasila dengan demokrasi di negara liberal atau otoriter. Padahal, demikian Presiden, menyamakan Demokrasi Pancasila dengan demokrasi liberal atau demokrasi otoriter sama halnya dengan mengkhianati Pancasila dan UUD 1945. Diingatkan oleh Kepala Negara bahwa Demokrasi Pancasila tidak boleh ditafsirkan seolah-olah suara terbanyak berarti menang.
Publikasi, Lita. SH