RABU, 9 JUNI 1976
Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto meresmikan industri pengolahan kayu jati di Cepu, Jawa Tengah. Industri pengolahan kayu yang dibangun oleh Perum Perhutani ini merupakan industri pengolahan kayu terintegrasi pertama di lndonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa dibangunnya industri pengolahan kayu ini merupakan suatu kemajuan besar bagi kita, karena dengan demikian kita telah dapat mengolah bahan mentah kayu menjadi bahan baku, barang setengah jadi ataupun barang jadi. Diketengahkan oleh Presiden bahwa dengan mengolah bahan mentah di dalam negeri berarti bertambah luasnya kesempatan kerja.
Menurut Presiden, kita harus terus memikirkan segala langkah dan ikhtiar untuk meningkatkan kesempatan kerja, keadilan dan kesejahteraan. Kemungkinan-kemungkinan untuk itu banyak terdapat dalam bidang kehutanan. Umpamanya, penanaman rumput dan makanan ternak lainnya di sela-sela pohon jati, peternakan lebah, pemeliharaan ulat sutera, penyadapan pohon pinus untuk menghasilkan gondorukem, dan pemanfaatan sisa-sisa kayu jati—seperti cabang, tanggul dan akar—untuk barang kerajinan. Dan itu semuanya dapat dikerjakan oleh rakyat yang tinggal di sekitar hutan, sehingga menjadi tambahan penghasilan mereka.
Ditegaskan lebih lanjut oleh Kepala Negara bahwa asas kerakyatan daripada pembangunan ini harus benar-benar kita perhatikan, agar pembangunan berjalan selurus-lurusnya jalan dan arah yang kita cita-citakan. Dan sejak semula memang arah itulah yang kita tuju. Demikian Presiden.
Publikasi, Lita.SH