Kamis, 11 Juni 1981
Menerima
menteri Pertambangan dan Energi Subroto di Cendana, Presiden Soeharto
menginstruksikan agar masyarakat mengurangi ketergantungan pada minyak
bumi dengan jalan lebih banyak lagi memanfaatkan sumber-sumber lain yang
ada semisal batubara.
Jum’at, 11 Juni 1982
Dalam
pidato pelantikan tujuh duta besar yang baru, Presiden Soeharto
mengatakan bahwa satu-satunya jalan bagi kebaikan dan keselamatan umat
manusia adalah membangun tata hubungan politik dan ekonomi yang baru,
yang lebih menjamin keadilan dunia dalam semangat saling membantu dan
saling menghormati.
Senin, 11 Juni 1984
Presiden
Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden No.41 Tahun 1984 yang
menetapkan berdirinya Universitas Terbuka di Jakarta. UT yang berstatus
sebagai universitas negeri ini memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu-ilmu
Sosial dan Politik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selasa, 11 Juni 1985
Presiden
Soeharto selaku Ketua Yayasan Supersemar menyerahkan secara simbolis
beasiswa untuk 530 siswa SLTA kejuruan, mellui Kepala BKKBN, Dr. Haryono
Suyono. Beasiswa itu akan dibagi-bagikan kepada pelajar di 15 propinsi.
Presiden
mengungkapkan bahwa pada tahun 1985 Yayasan Supersemar telah mengangkat
lebih kurang 20.000 anak asuh melalui Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kamis, 11 Juni 1992
Presiden
Soeharto mengadakan pertemuan selama satu jam bersama Kanselir Jerman
Helmut Kohl, di Hotel Horca Nacional, Rio de Janeiro, Brasil sewaktu
mengikuti Konferensi PBB mengenai Lingkungan Hidup atau yang lebih
dikenal dengan KTT Bumi.
Dalam
pembicaraan tersebut Kanselir Kohl memberi jaminan kepada Presiden
Soeharto bahwa negerinya akan memberikan prioritas kepada Indonesia
dalam memberikan bantuannya. Menurut pertimbangan Kanselir Kohl, hal ini
adalah karena pelaksanaan pembangunan di Indonesia selama 25 tahun
belakangan ini dinilai positif.
Penyusun : Gani Khair