KAMIS, 22 MEI 1975
Setiba di Surabaya pagi ini, Presiden Soeharto meresmikan STM Pembangunan Surabaya yang baru selesai dibangun dengan biaya sebesar Rp 630 juta. STM Pembangunan yang terletak diatas tanah seluas 4,75 hektar itu mempunyai luas bangunan 8.200 meter persegi, lengkap dengan peralatan praktek untuk berbagai jurusan, seperti elektronika, mesin, konstruksi, dan kimia industri. Biaya pembangunannya berasal dari anggaran Repelita, dan dimulai sejak Repelita I pada tahun 1969.
Selanjutnya, bertempat di Pusat Latihan Pendidikan Teknik (PLPT) Surabaya, Kepala Negara secara simbolis meresmikan pemakaian lima PLPT yang masing-masing terletak di Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, dan Ujung Pandang. Gedung PLPT Surabaya ini dibangun diatas tanah seluas 1,9 hektar dengan biaya pembangunan hampir mencapai Rp 822 juta.
Kemudian, masih di Surabaya, Presiden Soeharto meresmikan graving dock yang terbesar di Indonesia. Dock yang terletak di kompleks Penataran Angkatan Laut di daerah ujung itu mempunyai kapasitas 20.000 ton, dengan ukuran panjang 230 meter, lebar 28 meter, tinggi 12,20 meter, dan kedalaman air 8,42 meter. Dari empat derek listrik yang dimilikinya, dua diantaranya berkapasitas sepuluh ton, dan dua lainnya berkapasitas lima ton masing-masingnya.
Dalam kunjungan di Jawa Timur hari ini, Presiden juga berkesempatan meninjau daerah-daerah yang dilanda banjir di sepanjang Bengawan Solo. Daerah-daerah yang ditinjau dari udara itu adalah sekitar Gresik, Lamongan, dan Babat.
Publikasi, Lita.SH