KAMIS, 14 MEI 1987
Ketua Majelis Ulama Daerah Istimewa Aceh, Ali Hasymi, bersama seorang tokoh lainnya, Hasan Saleh, diterima Presiden Soeharto di Bina Graha hari ini. Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan bahwa kaum ulama Aceh mengharapkan Presiden Soeharto tetap menutup kemungkinan bagi munculnya kembali komunisme di Indonesia. Hal ini mereka sampaikan kepada Kepala Negara karena ada kekhawatiran di kalangan ulama Aceh akan kemungkinan munculnya kembali PKI dalam bentuk lain.
Menanggapi harapan tersebut, Presiden Soeharto mengatakan bahwa untuk mencegah bangkitnya kembali PKI di Indonesia perlu adanya hubungan yang baik antara umara atau pemerintah dan ulama, Dikatakannya bahwa hubungan tersebut perlu terus menerus dibina.
Malam ini Presiden Soeharto menghadiri peringatan Nuzulul Qur’an yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta. dalam sambutannya, Presiden antara lain mengatakan al-Qur’an mengajarkan kepada kita agar mereka yang berpunya selalu memperhatikan dan membantu mereka yang tidak berpunya, sehingga mereka mampu keluar dari penderitaan. Al-Qur’an menetapkan kewajiban membayar zakat bagi mereka yang berpunya. Karena itulah seorang muslim yang telah terkena kewajiban zakat akan membayar hak orang miskin yang ada dalam harta kekayaannya.
Menurut Kepala Negara, makna dari kewajiban membayar zakat ini adalah tugas keagamaan kita untuk kesetiakawanan dan memerangi kemiskinan. Dikatakannya lebih jauh bahwa kesetiakawanan sosial dan kesahajaan merupakan kekuatan bagi bangsa kita untuk menanggulangi tahun-tahun yang penuh ujian dan tantangan berat dalam bidang ekonomi dewasa ini.
Publikasi, Lita.SH