Sabtu, 4 Mei 1968
Sehubungan dengan rencana kunjungan kenegaraan Kaisar Haile Selassie dari Ethiopia tersebut, pagi ini Presiden Soeharto mengadakan tatap muka dengan pimpinan 19 organisasi pemuda, mahasiswa, dan pelajar Islam di Istana Merdeka. Dalam tatap muka itu Presiden berusaha menjelaskan mengapa Kaisar dari Ethiopia itu diundang untuk mengunjungi Indonesia. Dikatakan oleh Presiden Soeharto bahwa Ethiopia secara obyektif mempunyai pandangan positif terhadap Indonesia, terutama setelah kemenangan Orde Baru. Menanggapi alasan tidak disenanginya Selassie oleh masyarakat Islam di Indonesia karena ia melakukan penindasan terhadap umat Islam di negerinya, Presiden Soeharto mengharapkan agar umat Islam lebih mementingkan pemeliharaan kedalam dari pada tindakan keluar. Pada akhir pertemuan, Presiden meminta golongan Islam mau berkorban untuk kepentingan nasional.
Presiden Soeharto mengakui adanya kekurangan-kekurangan usaha Pemerintah di Irian Barat pada masa lampau. Oleh karena itu sekarang pemerintah bertekad bulat untuk memperbaiki keadaan, antara lain dengan menempatkan pembangunan Irian Barat sebagai proyek nasional. Untuk itu Presiden mengharapkan agar masyarakat Irian Barat berpartisipasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama. Demikian antara lain amanat Presiden Soeharto pada pertemuan antara Menteri Negara bidang Ekuin, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan tokoh-tokoh masyarakat Irian Barat di Gedung DPRD di Sukarnopura.
Publikasi Lita.SH