MINGGU, 22 MEI 1966
Dalam wawancara dengan rombongan wartawan dari siaran televisi Katolik Nederland, KRO, Letjen. Soeharto telah menjelaskan tentang situasi sebelum dan sesudah peristiwa G-30-S/PKI setelah masalah konfrontasi tehadap Malaysia. Disamping itu, juga dijelaskan tentang masalah politik dan ekonomi utama yang sedang dihadapi Indonesia dewasa ini, serta tentang fungsi ABRI dalam pemerintahan
Dalam konferensi PB Pleno Pepabri di Cipayung, telah diambil pendirian pokok tentang penyempurnaan anggota MPRS dan DPR-GR sebagai beriktu; 1. Penyempurnaan keanggotaan MPRS dan DPR-GR, sambil menunggu UU Pemilihan Umum, dilakukan dengan hikmat musyawarah mufakat antara kabinet, wakil-wakil organisasi politik dan organisasi massa yang representatif dan ABRI; 2. Mengenai kekosongan keanggotan akibat dinyatakannya PKI dan organisasi-organisasi massanya sebagai partai terlarang, tidak perlu diadakan pengisian kembali; 3. Dalam rangka mawas diri, wakil-wakil dari Golkar ABRI perlu ditinjau lagi secara keseluruhannya dan diadakan penyempurnaan dengan wakil-wakil yang representatif, dimana dimasukkan juga purnawirawan ABRI; 4. Jumlah yang ada sekarang perlu ditambah dengan mengikutsertakan tokoh-tokoh generasi muda yang dapat mewakili semangat/jiwa generasi muda yang progresif-revolusioner, yang akhir-akhir ini merupakan kekuatan pendobrak berbagai kemacetan; 5. Mendesak kabinet dan pimpinan MPRS, agar segera mengadakan sidang MPRS, setelah diadakan penyempurnaan keanggotaan sebagai yang dimaksud diatas.
Publikasi, Lita.SH