Rabu, 6 April 1988
Secara berturut-turut, pagi ini Kepala Negara menerima surat-surat kepercayaan dari duta besar Aljazair dan inggris yang baru. Kedua upacara tersebut berlangsung di Istana Merdeka.
Ketika menerima surat kepercayaan dari duta besar Aljazair Ahmed Amine Kherbi, Presiden Soeharto menyatakan kegembiraannya bahwa hubungan kerjasama dan persahabatan antara kedua bangsa yang telah terjalin erat selama ini dapat terus dibina dan ditingkatkan, baik secara bilateral maupun multilateral. Selanjutnya dikatakan oleh Kepala Negara bahwa sesama negara yang sedang membangun kita sama-sama memperjuangkan terwujudnya dunia yang penuh kemajuan dan keadilan. Perjuangan negara-negara yang sedang membangun masih akan berjalan panjang dan penuh ujian. Dunia masih jauh dari suasana damai, padahal perdamaian itu akan membantu kelancaran pembangunan bangsa-bangsa. Keadaan dunia masih juga penuh dengan ketidakpastian. Karena itu, demikian Presiden diperlukan sodaliras yang kuat dikalangan negara-negara yang sedang membangun untuk meningkatkan perjuangan guna mewujudkan dunia yang damai, maju dan adil.
Kamis, 6 April 1989
Selama setengah jam, pagi ini Presiden Soeharto menerima Menteri Kehakiman Ismail Saleh di Bina Graha. Ismail Saleh menghadap Kepala Negara untuk menyampaikan laopran tentang penyelesaian perkara-perkara penyelundupan
.
Pada kesempatan itu, Presiden menyerukan para hakim untuk mengambil keputusan yang benar-benar setimpal dalam mengadili perkara penyelundupan, dalam rangka mengamankan perekonomian dalam negeri dan pembangunan nasional. Ditegaskannya bahwa hakim di negara sedang membangun harus dapat menangkap isyarat, bisa membaca situasi serta terpanggil untuk memutuskan perkara penyelundupan seadil-adilnya, dalam arti keputusan itu dapat ikut mengamankan jalannya pembangunan.
Publikasi Lita,SH