Sabtu, 16 April 1988
Pukul 09.00 pagi ini, bertempat di Bina Graha, Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan bekas Presiden Konfederasi Swiss, Dr. Kurt Fugler. Selain Duta Besar Swiss, Bernard Freymond, dan Prof Dr Pscheid, pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas berbagai aspek dan hubungan kerjasama antara kedua negara yang telah berlangsung selama ini. Kedua peimimpin sepakat bahwa kerjasama antara kedua negara, terutama dalam bidang pendidikan, perlu ditingkatkan. Sebagaimana diketahui kerjasama dalam bidang pendidikan antara kedua negara ditandai dengan pembangunan politeknik di Bandung.
Pagi ini Presiden juga menerima bekas Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS, Dr Zbigniew Brzezinski, yang didampingi Duta Besar AS Paul Wolfowitz. Setelah melakukan tukar pikiran selama 45 menit dengan Kepala Negara, Brzezinski mengatakan bahwa AS menganggap sangat penting hubungannya dengan Jepang, Cina, dan Indonesia. Dikatakannya pula bahwa ia sangat setuju dengan pendapat Presiden Soeharto agar AS lebih memusatkan perhatiannya di kawasan Pasifik. Menurut Brzezinski, pada kesempatan itu Presiden Soeharto telah menjelaskan tentang perkembangan ekonomi dan politik di Indonesia.
Senin, 16 April 1990
Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Soesilo Soedarman menghadap Presiden Soeharto pagi ini di Bina Graha. Dalam pertemuan itu ia telah melaporkan mengenai perkembangan satelit Palapa B2-R yang telah diluncurkan di Cape Canaveral, Amerika Serikat, pada hari Sabtu yang lalu. Ia juga menyampaikan perkiraan departemennya tentang kemungkinan timbulnya lonjakan permintaan telepon di dalam negeri dan permintaan beberapa negara untuk menyewa Palapa B2-R dari beberapa negara. Sehubungan dengan hal yang terakhir itu, Kepala Negara menginstrukikan Menteri Soesilo Sudarman untuk mulai mempersiapkan pembuatan dan peluncuran satelit Palapa generasi C.
Publikasi Lita.SH