Pejabat presiden menegaskan pada rapat kerja transmigrasi di Senayan, Jakarta, bahwa transmigrasi bukanlah sekedar memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat. Transmigrasi harusah diletakan padaa kerangka pemikiran untuk meningkatkan kesejateraan rakyat dengan meningkatkan produksi dan memberikan lapangan pekerjaan yang lebih baik.
Senin, 6 Maret 1972
Presiden Soeharto mengangkat 207 anggota tambahan MPR;155 orang diantaranya adalah dari golongan ABRI, dan 52 sisanya dari golongan non- ABRI. Pengangkatan ini dicantumkan dalam Keppres No. 36/M/1972, yang dikeluarkan hari ini.
Rabu, 6 Maret 1974
Pimpinan DPR diterima oleh presiden Soeharto di Bina Graha pagi ini. Pada kesempatan itu pimpinan DPR telah menyampaikan tanggapan, pandangan dan saran-saran DPR serta fraksi-fraksi mengenai repelita II, sesuai dengan anjuran kepala Negara agar masyarakat memberikkan masukan kepada Pemerintah.
Ketika menerima Dewan Pengurus kadin siang ini, presiden Soeharto menyatakan harapannya kadin bersama bank dan pemerintah bekerjasama untuk memajukan usaha swasta nasional pribumi, pimpinan Kadin menghadap Kepala Negara untuk melaporkan mengenai perkembangan oranisasi usahawan nasional itu, terutama dalam rangka seruan pemeerintah agar para pengusaha mengefektifkan partisipasi mereka dalam pembangunan . selain Suwoto Suhendar, para pengrus lain yang hadir adalah pengusaha-pengusaha Kowara, Amaludin Gani, Susilo Sardadi, dan Yulius Tachya.
Kamis, 6 Maret 1975
Presiden Soeharto siang ini di Bina Graha menerima sebentuk cincin dan sepucuk pedang dari panglima Kostrad, Mayjen. Kemal Idris. Penyerahan cincin dan pedang Konstrad ini kepada Kepala Negara adalah sebagai tanda kenang-kenangan dan penghargaan kepadanya selaku Panglima Kostrad yang pertam. Upacara penyerahan tanda penghargaan itu dihadiri oleh sekitar 400 perwira menengah dan tinggi Kostrad dan dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun yang tinggi Kostrad dan dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun yang ke- 14 pasukan tersebut.
Dalam sambutannya pada upacara itu, presiden Soeharto menyatakan bahwa kelahiran dan perjuangan Kostrad sama dengan kelahiran dan perjuangan Gatotkaca. Diceritakannya bahwa kelahiran tokoh pewayangan gatotkaca telah menghebohkan, sebab tali pusarnya tidak dipotong dengan pisau biasa, melainkan dengan nasihat-nasihat para dewa. Kelahirannya juga sekaligus dibebani dengan tugas untuk menyelamatkan Suralaya.
Demikian juga dengan kelahiraan Kostrad, kata Kepala Negara, yang pada masa mudanya telah menyelamatkan negara dan kepala negara , yang pada masa mudanya telah menyelamatkan negara daan bangsa indonesi, yakni mengembalikan Irian Barat dalam pangkuan Republik Indonesia dan menumpas G-30- S/PKI.
Selanjutnya presiden mengamanatkan agar Kostrad merasa bangsa telah mendapatkan tempaan daan gemblengan yang demikian hebat, yang menjadikannya kuat dan ampuh. Tetapi diperingatkannya agar Kostrad tidak hanya harus merasa bangga, melainkan harus pula dapat mempertahankan kekuatan dan keampuhannya. Selain itu diamankan pula oleh kepala Negara agar seluruh warga Kostrad bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mencintai tanah airnya serta berperi- kemanusiaan.
Sabtu, 6 Maret 1976
Hari ini melalui Keputusan presiden No.31/M/1976, presiden Soeharto telah melengkapi struktur kepemimpinan Pertamina Ir. Tri Susilo diangkat kembali sebagi Direktur Eksplorasi dan produksi, Ir. Sudarno Martosewoyo sebagai direktur Pembekalan dalam Negeri , Ir Wijarso diangkat kembali sebagai Direktur Umum, dan pada itu jabatan Dirktur Keuangan Perkapalan dirangkap oleh Mayjen. Piet haryono, yang sebelumnya juga telah ditunjuk sebagai Direktur Utama perusahaan minyak negara itu.
Senin, 6 Maret 1978
Menteri Negara Riset, Prof . Sumitro Djojo hadikusumo, hari ini di Cendana telah menyampaikan kepada presiden soeharto hasil-hasil peninjauan terhadap Undang-undang Agraria yang telah dilakukan selama enam bulan belakangan ini. Ia mengatakan bahwa selama masa itu presiden Soeharto memberi tugas kepadanya untuk memgadakan penelitian dan peninjauan undang-undang yang mengatur sal pertahanan di Indonesia, termasuk landreform.
Selasa, 6 Maret 1979
Hari terakhir di Yogyakarta pagi ini presiden soeharto mengajak PM Husein Onn melihat-lihat sebuah industri kerajinan perak. Kepada pemiliknya yang mengeluh akan kesulitan bahan baku perak, presiden menganjurkan para pengrajin untuk membentuk koperasi yang mengatur pembelian dan penyediaan bahan baku.Ketika kedua pemimpin itu hendak mengakhiri kunjungan mereka, pemilik kerajinan perak itu menyampaikan cenderamata kepada mereka.
Sebelum mengakhiri kunjungan tidak resminya di indonesia siang ini PM Husein Onn mengadakan Konferensi pers di Gedung Negara. ia antara lain menngungkapkan bahwa negerinya mendukung tawaran Indonesia untuk menyediakan sebuah pulau guna dijadikan pusat processing bagi fungsi Vietnam yang kini membanjirri Asia Tenggara . lebih jauh dikatakan bahwa Malaysia dan Indonesia akan mengambil inisiatif untuk mengetahui sikap para pihak yang terlibat dalam sengketa Indociina terhadap insiatif ASEAN tentang masalah Indocina.
Pukul 14.00 siang ini PM Husein Onn meninggalkan Yogyakarta untuk kembali ke negerinya. Di Lamuna Adisucipto ia dilepas oleh presiden Soeharto. Sultan Hammengkubuwono IX dan pejabat-pejabat sipil dan militer setempat. Sepuluh menit kemudian. Presidden Soeharto terbang kembali ke Jakarta.
Minggu, 6 Maret 1983
Pukul 10.00 pagi ini, pressidden Soeharto meresmikan gedung Markas Kostrad. Di jalan Merdeka Timur, Jakarta. Dalam kata sambutannya, kepala Negara mengatakan bahwa kepercayaan rakyat kepada ABRI tidak boleh disia-siakan. Cara yang paling tepat untuk memelihhara kepercayaan tadi adalah pengabdian ABRI yang terus menerus dan tidak kenal kepada rakyat . ABRI harus timbul dan tenggelam bersama- sama rakyat . ini berarti kemanunnggalan ABRI dan rakyat harus terus menerus diperkokoh.
Selasa, 6 Maret 1984
Penasihat Menteri Luaar Negeri Jepang, Dr. Saburo Okita, jam 09.30 pagi ini diterima presiden Soeharto di Bina Graha, jakarta . maksud kunjungan Okita ke Indonesia kali ini adalah untuk mengadakan tukar menukar pandangan dengan para pemimpin Indonesia mengenai peningkaatan kerjasama antara kedua negara dalam rangka Repelita IV.
Kepada Okita , dalam pertemuan itu, presiden Soeharto telah mennekankn perlunya Jepang meningkatkan impor minyaknya dari Indonesia.Satu jam kemudian ditempat yang sama, pressidden Soeharto menerima pimpinan BKKBN, antara lain Dr Suyono dan Dr PT Sumbung, beserta Gubernur DKI Jakarta, R Soeprapto, dan Gubernur Jawa Bara, Aang Kunaefi. Dalam kesempatan itu kepala Negara telah menginstruksikan BKKBN untuk mengadakan “Safari KB Senyum Terpadu” dalam rangka usaha untuk terus meningkatkan peserta KB Lestari. Presiden mengharapkan agar Safari KB Lestari. Presiden mengharapkan agar Safari KB senyum Terpadu itu dijalankan secara terus menerus, sehingga masyarakat ikut berpartisipasi dalam melaksanakan program KB. Ditekankan kembali oleh presiden bahwa mensukseskan program KB itu bukan hanya tanggungjawab Pemerintah saja, tetapi tanggungjawab nasional.
Rabu, 6 Maret 1985
Presiden Soeharto pagi ini memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang diadakan di Bina Graha. Dalam sidang itu antara lain presiden menekankan agar para pelaku penyelundupan ditindak tegas tanpa pndan g bulu, termasuk para penadahnya. Dikatakannya oleh kepala Negara bahwa hal ini dilakukan untuk melindungi penerimaan pendapatan negara, dan juga untuk melindugi dalam negeri.
Di dalam sidang hari ini presiden mengemukakan bahwa peneriimaan negara harus didukung pula oleh pendapatan dari pajak . oleh karena itu. Departemen keuangan beserta aparatnya haruss memberi keemudahan kepada wajib pajak. Juga dipesankan agaar pembayaran gaji pegawai negeri dilakukan tepat pada waktunya.
Diantara masalah-masalah penting yan dibahas oleh para menteri peserta sidang terbatas ini adalah rencana pemeintah untuk menghapuskan sertifikat ekspor. Menurut Menteri perdagangan , dengan penghapusan sertifikat ekspor yang akan mulai diberlakukan pada bulan April 1986, maka prosedur ekspor ini akan kembali kepada sistem pemberian fasilitas ekspor dalamm bentuk aslinya (draw back).
Senin, 6 Maret 1989
Presiden Soeharto mengatakan bahwa Indonesia membangun bukan untu kmencari penghargaan dunia, melainkan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakatnya secara menyeluruh. Kendati demikian Indonesia merasa bersyukur jika usaha-usahanya dalam melaksanakan pembangunan mendapat penghargaan dunia.
Demikian dikatakan KepalaNegara ketika menerima Kepala BKKBN Haryono di Bina Graha siang ini. Pernyataaan itu diemukakan Kepala Negara sehubungan ddengan akan diserahkannya penghargaan dari lembaga kependudukan PBB untuk presiden Soeharto di New York pada bulan juni mendatang. Peghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan presiden Soeharto menggerakan program KB di Indonesia selama ini.
Rabu, 6 Maret 1991
Bertempat di Bina Graha.pada pukul 10.00 pagi ini, presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin. Didalam sidang itu. Presiden Soeharto meminta para menteri bidang ekonomi untuk memberkan penjelasan yang sebaik-baiknya tentang deposito beberapa BUMN dari bank-bank pemerintah. Penarikan uang sebanyak Rp 8 triliun itu diperlukan BUMN-BUMN tersebut dalam ranngka pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan tinndakan ini pemerintah bermaksud mengurangi jumlah uang yang beredar. Disamping menekan keinginan masyrakat untuk berspekulasi dengan valuta asing.
Penyusun Intarti Publikasi Lita,SH