SENIN, 12 Agustus 1968
Pagi ini Presiden Soeharto memimpin sidag kabinet di Istana Negara. Berbeda dari sidang kabinet biasanya, kali ini sidang dihadiri oleh pimpinan Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Di dalam pidato pengantar sidang, Presiden antara lain mengharapkan agar kita semua tidak merasa puas dengan kemenangan yang telah diperoleh atas PKI. Kepuasan demikian akan membawa kelemahan justru membuka kesempatan PKI itu sendiri. Jenderal Soeharto juga mengingatkan bahwa sisa-sisa G-30-S/PKI masih tetap giat dan merupakan bahaya laten.
SELASA, 12 AGUSTUS 1969
Utusan khusus Sekretariat Jenderal PBB untuk Irian Barat, Duta Besar Fernandez Ortiz-Sanz dari Bolivia, pagi ini mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Ortiz-sanz sebelumnya berada di Irian Barat untuk mengadakan persiapan dan penyelengaraan Pepera.